Kasian juga Benny kalo emang bener dia main hati san perasaan ama
Reyna, apa katanya malam itu " Terlanjur sayang ?? ...terlanjur sayang
my ass !!! " geramku.
Benar mungkin kata Denny si banci kenes itu kalo Reyna cuma memanfaatkan
Benny untuk urusan seks saja sebelum akhirnya dia mendapatkan suami
setara dengan dia, dalam arti sama-sama kaya dan berduit sama-sama
seiman dan sama-sama punya status tinggi tapi biasanya cowok yang
seperti itu gaya seks nya tidak yahud...
Makanya cewek se bandel Reyna akan mencari cowok model Benny untuk FUN
saja, untuk merasakan nikmat dunia, nikmat yang luar biasa yang di
berikan secara FULL total oleh pejantan seperti Benny ini, membayangkan
Benny di ranjang, seperti membayangkan Banteng marah, teringat aku raut
mukanya malam itu ketika mencapai orgasme ketika ngocok.
Khas sekali cowok macam Benny ini, walau dia lahir di Medan tapi dia lahir di daerah kecilnya bukan di kotanya...
Cowok kampung, dengan wajah manly dan jantan, body tinggi dan gede bukan
hasil fitness tapi memang karena gizi orang kamoung dengan ASI asli
dari bayi membuat mereka sehat dan kuat ketika tumbuh berkembang
dewasanya ,juga karena tempaan alam juga, cowok-cowok kampung macam
Benny dari kecil suka beraktivitas outdoor, mereka main layangan di
lapangan, main sepakbola dengan teman-teman sebaya di kampung , main
panjat pohon, berenang di sungai, naik dan turun bukit beramai-ramai
semuanya menjadikan tubuh mereka develope dengan sehat dan alami,
Beda dengan anak yang lahir dan besar di kota besar, SEBAGIAN dari
mereka mereka tumbuh dengan cara instant, makanan mereka semua Fast
Food, mereka besar tapi terlihat tidak sehat tidak segar, akhirnya cowok
kota lari ke dunia fitness, tubuh mereka besar di paksakan, dibantu
obat-obatan, di buat dan di bentuk secara instant akhirnya yang ada
bagus diluar tapi jelek di dalam, secara fisik terlihat kuat tapi di
dalam lemah.
Beda sekali dengan Benny, baik fisik maupun bawaanya yang terlihat liar
dan semangat menjadikan dia kuat luar dalam, hasil tempaan alam, bawaan
sejak lahir dan tumbuh berkembang secara bebas dan liar di bantu alam
semesta.
Gayanya sederhana dan cuek saja baik itu cara berpakaian maupun bawaan
gaya dia sehari-hari jadi kesannya liar dan bad boy, bukankah itu yang
benar-benar di gilai cewek model Reyna ? cewek gatel yang memeknya obral
sana sini ? sementara untuk Benny ? siapa yang tidak mau di suguhi
memek gratis begitu ? memek kota lagi ? itu mungkin yang dipikirkan
Benny.
Sayangnya Benny sudah main hati dan perasaan, dan Reyna dengan kejam
memainkan aktingnya bak cewek yang tidak bisa di ajak nikah karena
faktor agama THOK !!!....bullshitt bangett.
Kalau emang benar agama tidak mungkin di kutak katik lagi dalam hubungan
mereka ini harusnya dia sudah pisah ama Benny, bukannya seperti
sekarang ini malah makin intens minta di tusuk hampir seminggu sekali
!!!
PERE IBLISS !!! aku jadi emosi sendiri, cemburu dan terbawa perasaan
....dengan perasaan yang menggelayuti seperti itu aku pergi ke kantor
sekarang, terlambat sudah aku masuk kerja hari ini, waktu sudah
menunjukkan hampir mendekati jam 8 ketika aku keluar pagar kost ...tapi
WHAT THE HELL !!!
Sepulang kerja rasanya aku merasa masih capek banget, karena tadi di
kejar deadline akhir bulan, jam sudah menunjukkan pukul 8 lewat ketika
aku sampai di kawasan kost ku di belakang KC planet holywood jaksel.
Seperti biasa aku makan dulu di warteg di depan kost an, kalau udah ke
capean begini aku jadi malas makan, minum es teh manis malah bikin
kenyang dan segar...aku minta di bungkuskan saja satu lagi es teh manis
dengan pemilik warteg..di wadahi dengan gelas plastik kubawa balik ke
kost eh teh manis itu.
Hawa malam ini memang panas, mau hujan barangkali pikirku...
Sesampai di kost aku lantai atas, masih sepi..lampu malah belum di
hidupkan, gelap gulita jadinya hanya di terangi cahaya dari lampu-lampu
gedung perkantoran dari kejauhan.
Aku gerah pengin segera mandi, lepek rasanya kalau belum mandi, lengket oleh keringat.
Selesai mandi aku bawa gelas plastik teh manis yang kubeli tadi, aku
duduk di pelataran loteng kost...segar banget rasanya....menikmati udara
Jakarta di waktu malam di kost an sederhana sembari memandang dari
kejauhan gedung-gedung tinggi yang masih bertaburan cahaya lampu, jam 9
malam kurang sekarang.
Aku SMS kakakku, menanyakan khabarnya, sudah lama aku tidak main ke Bekasi.
Aku punya kakak yang sudah menikah yang tinggal di Bekasi. kalo lagi ada waktu senggang biasanya aku main dan nginep disana.
Asyik SMS an kudengar suara anak tangga...Pasti Benny !!
Benar saja dugaanku, siapa lagi kalau bukan dia, secara di kost an atas hanya aku dan dia saja penghuninya.
Kali ini dia sendiri, tidak membawa perempuan itu, sudah puas mereka semalam, main sampai DUA KALI !
"Heiii Bennnn...."Sapaku riang.
Benny tersenyum "Hei Rif, tumben dah nongkrong aja "
"Iya nehhh ...ihh panas banget Ben, ini aku Beli Es Teh manis di warteg
depan, buat ngadem euyy " kataku semeyakinkan mungkin, padahal aku
memang berharap bertemu dengan dia malam ini.
Benny duduk di tembok yang sama seperti malam itu juga, bedanya
pakaiannya kemeja kerja hari ini, dia terlihat lebih rapi....dia menaruh
ranselnya yangbesar dan isinya padat itu ke lantai semen loteng.
"Emang panas banget yahh...kapan hujan turun ? " Ujarnya..dia melepas sepatunya.
"Harusnya sih bulan depan ya, kan udah bulan agustus ini Ben, hujan kan
biasanya sekitar bulan September...." aku menjawab pertanyaannya.
Benny menarik nafas panjang, berat sekali kayaknya.
Dia melepas kancing atas kemejanya, dua biji, aku nyaris
ternganga,,,tidak tau dia ada bencong haus di depannya..dia
mengibas-ngibaskan baju yang terbuka itu untuk membuat angin biar adem.
"Gimana Ben ada laku lagi hari ini jualannya ? " Aku mencoba untuk mebuka topik.
Benny tertawa, mengambil kotak rokok kembali dalam kantong celana nya...marlboto keluar lagi satu batang.
"Yahhh lumayanlah Rif..ada terjual 3 unit..saingan banyak banget
sih...namanya juga pameran, dealer dari mana-mana ikut jualan kan ? "
Benny menghembuskan asap rokoknya ke udara.
Aku suka gayanya, lelaki sekali....tapi dia keliatan capek dan ada pikiran juga kalo kuperhatikan.
"Yahhh lumayan lohhh...kan daripada tidak sama sekali Ben..." kataku sembari tertawa...
"Iya itupun di bantuin Reyna kok Rif, dia yang dapat cusomer tapi dia
merekomendasikan si customer utk ngambil di dealer ku saja mobilnya,
susah kalo kita yang cowok jualan...untung-untungan, kalo ama cewek
orang kan lain lagi " Kata Benny sembari tertawa.
Iya sih dalam hatiku, ya lagipula itu juga sebagai balas terima kasih
Reyna ke eloe Ben karena sudah bikin dia enak di kasur batinku geram.
"Iya sih cewek lebih mudah ya kalo nawarin cowok beli mobil " kataku sembari tertawa.
Benny mengiyakan tiba-tiba Benny memutar-mutar lehernya, sembari agak meringis juga dia.
"Kenapa Ben ? sakit leher ya ? " Kataku melihat tingkah dia saat itu.
"Iya nih pegal, salah bantal kali ya ? " Katanya sembari memijit daerah lehernya.
Salah bantal apa salah gaya pas negntott semalam ? ujarku gemas dalam hati.
Tapi aku berkata lain " Pegal ya ? mau aku bantu pijit ? " aku berharap-harap cemas dengan tawaranku itu.
"Aku sih nggak ahli banget mijit tapi mungkin kalo lehermu di bantu di
tekan-tekan gitu jadi enakan kali Ben ? " aku berkata terus terang, aku
emang nggak biasa mijit.
"Nggak usah Bro, ngerepotin, kasih balsem aja ntar biar enakan " Benny menolak halus...
"Emang Benny ada balsem nya ? " aku memaksa, I Insist....
"Ntar aku belilah besok Bro sebelum ke kantor " Ujarnya sembari bersender ke dinding loteng, dia biarkan lehernya sakit.
"Ihhhh jangan..aku ada kok Balsem Ben...tunggu ya " Aku lari ke kamar, aku tidak menunggu jawaban Benny, this is my chance.
Aku ambil balsem yang emang aku simpan di kamar, aku juga sering sakit leher jadi aku selalu sedia di laci kost.
Aku keluar menemui Benny kembali.
"Wah Bro jadi ngerepotin " Benny jadi tidak merasa ke enakan denganku.
"Ihh biasa aja kalii ahhh . sini aku gosokin sebentar " Aku memaksa.
Benny tertawa " Aku olesin sendiri aja Bro ".
Aku membuka tutup balsem nya, ku ambil dengan jariku.
"Sini aku pijitlah Ben sebentar..." Aku memegang leher betonnya, for the
first time... aku menyentuh langsung kulitnya.
Benny jadi pasrah saja, dia berbalik arah, punggungnya menghadapku.
Siapa yang bisa menolak jika banci nekat sudah memaksa ?
Untuk pertama kalinya aku bisa memegang kulit Benny, tanganku rada
gemetar....aku seperti ingin terpejam, aku ingin menikmati sekali
sentuhan yang pertama ini.
Terasa lekuk leher betonnya, basah....Benny masih berkeringat,
licin...Tanganku pelan meyusur kulit di sekitar lehernya, kulitnya yang
hitam terlihat sangat kontras dengan kulit tanganku yang putih, aku
memang anak rumahan, beda dengan Benny yang memang anak kampung senang
aktivitas Outdoor sejak kecil...
Aku meletakkan dua telapak tanganku ke lehernya...masing-masing menyentuh leher kiri dan kanannya...
Jarak kami menjadi dekat, belum pernah sedekat ini sebelumnya, aku bisa
mencium bau tubuh Benny, tidak perlu menghirup dalam seperti yang
kulakukan selama ini cukup dengan menarik nafas pelan, baunya masuk ke
cuping hidungku....manly, sangat luar biasa manly, tidak ada bau parfum,
hanya bau lelaki ....Benny tipe pria yang hanya bermodal deodorant saja
sepertinya, pewangi deodorant itu pasti hanya di poles sedikit di
kerimbunan bulu ketiaknya, setlah itu sudah, tanpa polesan apa - apa
lagi.
Bau nya enak,,tidak terlalu tajam, tapi bau keringat lelaki, aku
mengirup pelan di dekat lehernya, Benny tidak melihatku, dia
membelakangiku.
"Gimana Ben ? Enak nggak ? " Aku berbisik tertahan, aku agak gemetar, gemetar nafsu....Benny tidak tahu itu.
Pelan aku mengurut leher si pejantan ini, meyusuri leher beton nya, terasa licin di tanganku, ada keringat disitu....
Benny meringis pelan, tak menyangka aku pijitanku membuat dia keenakan, sakit tapi enak katanya.
Aku tau aku juga pernah mengalami sakit leher yang sama, kata orang
salah bantal, ada yang bilang karena di pegang dedemit, tapi menurutku
untuk kasus Benny ini karena salah gaya atau terlalu brutal gaya
permainannya.
Aku bisa bayangkan gaya si pejantan ini mengentoti pacarnya semalam,
lama dan liar pasti permainannya, juga brutal ...terbukti dari banyaknya
pejuh yang tertampung dalam kondom pagi tadi yang kutemukan di
keranjang sampah, dua kondom bekas, dua kali ngentott.....kuat bak
banteng si Batak ini.
Aku mulai menggerakkan jemari tanganku ke lehernya yang kekar, menyusuri
kulitnya yang basah lembab, keringat membasahi leher nya.
Kulit Benny yang hitam kontras sekali bertemu dengn kulit tanganku yang
putih, aku memang Gay rumahan, sementara Benny Straight yang gila
aktivitas outdoor....aku bergidik di buatnya.
" Gimana Ben pijitanku ? enak ? lumayan kan ? " aku bertanya lagi ke
dia, aku pengin tau apakah dia suka atau malah ke sakitan, karena
beberapa kali dia menggerakkan tubuhnya pada saat aku menekan kencang,
dia meringis dan mengaduh melenguh ...aku suka lenguhannya,
mengingatkanku akan lenguhan dia di malam aku intip dia Onani di kamar
mandi waktu itu.
"Enak Bro..sakit tapi enak " Kata Benny...
Aku memegang kerah bajunya...aku ambil lagi balsem, ku gosookan ke
tanganku, meratakannya di seluruh telapak tanganku lalu aku bilang "
Sebaiknya kemejanya di lepas aja Ben, biar nggak kena balsem, biar juga
leher belakangmu ku gosok juga pake balsem ".
"Di buka saja ya ? " Benny bertanya agak ragu, entah apa yang buat dia ragu, mungkin sungkan sudah merepotkan aku.
Aku langsung bilang iya, HARUS ITU !!! kataku girang dalam hati.
Ketika Benny mulai menarik bagian bawah kemeja nya dari celana kerjanya
untuk mempermudah dia membuka bajunya itu aku mendapat ide baru, aku
harus bilang ke Benny, semoga dia mau, aku berharap sekali dia
mau........
"Ben kalo loe buka baju disini bukannya malah tambah masuk angin
nantinya ? disini kan dingin ? " tanyaku pura-pura lugu, aku berusaha
bersikap se natural mungkin, aku kepingin dia menganggap pertanyaanku
itu adalah pertanyaan yang biasa saja sehingga dia tidak akan berpikir
macam-macam mengenainya.
"Jadi gimana Bro ? nggak usah buka baju ? "ujarnya malah balik bertanya, tapi benar dia emang lugu.
Aduh gebleg amat sehh ini Straight ? ya masak itu sih jalan keluar dan pilihannya ??? geramku dalam hati.
"Nggak maksud aku apa nggak sebaiknya di kamar aja, aku urut sebentar,
biar eloe nggak masuk angin Ben kalau mijitnya di dalam" Terpaksa aku
menggunakan kata SEBENTAR agar dia mau menerima ajakanku itu.
"Ohh iya Bro, sebaiknya di kamar aja, tapi bener Bro nggak ngerepotin
nih ? " dia bertanya lagi, aku tau dia rada sungkan, tidak ingin
merepotkanku, dia tidak tau ini seprti MIMPI bagiku, mimpi bisa memegang
secara langsung tubuh nya yang berlekuk tegap indah itu.
"Ya nggak lah Ben.. kita kan tetangga, siapa lagi sih yang bakal
nolongin kita kalau bukan tetangga sebelah, orang bilang tetangga
sebelah itu bahkan lebih dari kelurga dekat Ben..jadi udah lah..nggak
apa-apa kok..biasa aja Ben " Aku rada memaksa, sembari membantu dia
mengangkat tas ranselnya yang berat yang di letakkan di pelataran loteng
.
"Sipp Bro....thank you banget Bro..pijitan mu enak, leherku dari siang
tadi susah di gerakkan, kalo noleh ke kiri atau kekanan sakit
euyyy...pas loe pijit rasanya sakit tapi enak " Benny berkata bahagia
sembari tertawa " Ke kamarku aja boss, ok ? " katanya lagi.
Aku memang gay terkutuk, setan alas, gay tak tau diri....aku merasa
jahat sekali, Benny yang lugu dan pikirannya lurus, tidak pernah
terpikir apa-apa di otaknya mengenai kebaikanku malam ini, rasa
terimakasihnya tadi membuat perasaanku tidak enak. aku mau membantu tapi
tidak tulus, aku punya maksud tertentu...
Pengin kubatalkan saja jadinya, tapi melihat Benny yang sudah berjalan
ke pintu kamarnya, dan membuka kuncinya malah membuat aku semakin
bingung....maju tidak maju tidak...
Benny melangkah masuk, wajahnya ceria, dia suka akan kebaikanku, dia
menerima tulus bantuanku, pikirannya lapang dan bersih, Benny ini lugu
terlihat dari wajahnya, sementara dia tidak tau seorang SETAN IBLIS
sedang melangkah masuk ke dalam kamarnya untuk pertama kalinya .........
Pelan aku memasuki kamar Benny untuk pertama kalinya dalam
hidupku...kamar straight, kamar lelaki, seperti memasuki candi suci aku
menikmati pemadangan di yang terhampar di depanku dengan deg-degan dan
hati-hati , aku takut bikin salah, seperti takut buat dosa....
Kamar lelaki, baunya khas, bau minyak rambut dan rokok....kulihat
sekeliling, di dinding tripleks ada kaca yang segi empat yang merupakan
fasilitas kost, tapi di sebelahnya tergantung kalender bawaan Benny.
Kalender bergambar model cewek ber swimsuit, cewek-cewek asia,
sepertinya cewek Jepang ala-ala Miyabi..kalender itu kalender iklan
mobil ber Merk, tapi pose-pose cewek di dalamnya benar-benar menantang,
semuanya pamer bongkahan pantat dan tetek besar yang cuma di tutupi
selapis swimsuit seadanya...hemmm khas sekali, lelaki suka memajang
foto-foto mesum seperti itu di dinding kamarnya, Benny salah satunya.
Kulihat di lantai kamarnya bertebaran majalah Sport dan tabloid Bola,
semuanya tentang olahraga, bertebaran begitu saja, tidak tersususn rapi.
...mobil dan sepakbola yang mendominasi isi beritanya, bacaan Benny
ketika santai.....
Di atas meja yang merupakan fasilitas kost, ada TV 21 inci..banyak
film-film VCD di sebelahnya, tapi aku tidak berani melihat-lihatnya,
lancang aku jika membolak-balik barangnya, aku baru saja mampir pertama
kali kesini...
Aku memandang kamar Benny, sama besar dengan kamarku, tapi khas sekali,
tidak banyak pernak pernik di kamarnya, semuanya seperti apa adanya
saja, tidak ada hal-hal yang berbau fancy.....di lantai kulihat juga
asbak rokok, masih penuh puing batang rokok bekas di dalamnya...di
belakang pintu kulihat ada baju-baju dan celana pendek bekas pakai yang
belum di turunkan, sepertinya di gunakan saat dia mau tidur.
Aku juga liat ada dua botol wiskey kosong, wiskey bermerk yang botolnya
bagus, di jadikan Benny sebagai pajangan di dekat meja Tivi....
Selain itu ? tidak ada apa-apa lagi, hanya lemari fasilitas kost yang
tertutup rapat serta galon aqua serta kasur yang terletak di lantai
kamar dan karpet kecil warna hitam di sebelahnya.
Simple, minimalist dan lelaki sekali kamar si Pejantan ini......
Aku duduk di lantai kamar Benny, di atas karpet hitam sebelah kasurnya
...aku masih melihat isi kamarnya ketika Benny mengejutkanku dengan
tawarannya " Mau minum Bro ? " katanya , dia membuka isi tas ransel
besarnya mengeluarkan beberapa Kaleng Coke, dia memberikan kepadaku
satu kaleng.
Aku tidak menolak...entah kenapa aku bahagia sekali saat ini, ada
perasaan lain, ada perasaan lebih dekat, lebih akrab leagi dengan Benny,
ada persahabatan yang di tawarkan dia malam ini, aku berbunga-bunga
sekarang....
Aku taruh minuman kaleng itu di karpet, aku buka tutup balsem " Ayo Bro sini tak pijit lagi " aku menawarkan diri.
Benny menutup pintu kamar kost, wajar dia melakukan itu, angin di depan
bakal masuk kamar kalau tidak di tutup serta mengundang nyamuk datang
juga jika pintunya dibiarkan terbentang lama .....tapi aku memandangnya
lain, aku memandangnya secara luar biasa, aku merasa berada di dalam
penjara bintang lima sekarang, tak ada jalan keluar, tak ada kesempatan
lari,tak ada orang lain, aku terjebak berdua di dalam sebuah kamar
dengan seorang pejantan STRAIGHT SEJATI, aku merasa terpenjara dalam
SURGA sekarang.
Kulihat Benny pelan-pelan melepas kancing kemejanya satu-satu,
sebelumnya sudah dua kancing atas yang lepas, menampilkan dadanya yang
masih berkaus singlet, dada yang menggembung sekal, dengan bulu dada
mengintip sedikit dari kaus singletnya yg lusuh itu.
Kini dia lepas kancing ketiga, ke empat, kelima....aku lemas....astaga apa ini mimpi Tuhan ?
Benny melepas santai kemejanya, tidak ada tendensi apa-apa, tidak ber
slow motion agar kelihatan seksi, dia nyantai, dia melepas baju karena
aku akan memijitnya, dia tidak memikirkan apa-apa.
Tapi aku lain, ketika kemeja itu sudah tidak lagi menutupi tubuhnya aku
jadi seperti gila..aku memandang dekat sekali ke tubuhnya, tangannya
yang besar dengan pundak yang tegap padat pertama kali kulihat secara
dekat sekali, bisa kujangkau dengan jariku....
Aku gagu tapi aku terus maju " Kaos singletnya lepas aja Bro, biar enak
..ntar loe bisa pake balsem ini untuk di olesin ke dada eloe biar
hangat.."
Benny mengiyakan saja dengan santai lagi-lagi melepas kaos singletnya,
di tarik keatas kaos itu melewati kepalanya, tangannya merentang keatas,
ketiak lebatnya terekspos secara penuh sebentar...indah...indah karena
ketiak itu berada di tangan yang bagus, tangan itu tidak kurus, tangan
itu besar, dengan punggung yang tegap. sehingga ceruk ketiaknya
kelihatan seksi, untung Benny tipe pria yang cuek, bukan tipe pria yang
peduli ama kerimbunan bulu ketiak, dia biarkan alami saja bulu-bulu itu
tumbuh, aku suka......
Ada bau lain di kamar sekarang, benny menghidupan kipas....bau itu jadi
datang silih berganti di tiup angin seperi bermain di cuping hidungku,
datang dan pergi...
Bau Benny, bau nya lelaki sekali...aku tau bau itu datang dari
kerimbunan bulu di ketiaknya, baunya enakkk....tak menyengat sekali
karena aku yakin ada polesan deodorant disitu, tapi tetap baunya bau
Benny, dia belum mandi, keringat nya masih menempel kuat di situ.
Mungkin juga bulu di dadanya turut ikut andil malam ini, yang pasti bau
itu tadi tidak begitu nyata sampai akhirnya Benny melepas baju dan
singletnya....aku seperti berada di pabrik parfum mahal sekarang.
Benny duduk, di karpet, " Gimana Bro ? kayak tadi aja yah ? " tanyanya .
Aku mengiyakan, Benny kembali ke posisi seperti di luar tadi, dia
membelakangi ku, punggung besar serta pundak tegap gempalnya tepat
berada di depanku. dengan Bodynya yang coklat pekat sungguh luar biasa
sekali pemandangan di depanku, kali ini hanya berjarak 10 cm di depan
mukaku.
Aku menempelkan tanganku di punggungnya..OMG gemetar aku...untung
tanganku beroleskan balsem jadi hangat rasanya, tak terbayang jika tanpa
balsem, pasti dingin membeku...dingin karena takut dan gemetar...
Pelan aku memegang punggungnya, menyusuri bukit yang indah itu....keras terasa di tanganku tapi kulitnya licin saja....
Benny agak melenguh keenakan " Mantap Bro " katanya kemudian..lalu mendesis lagi..dia menikmati.
Aku jujur tidak pandai mimijit.....tapi tanganku suka berada d tubuh
lelaki ini, tanganku mendadak lincah dan bergerak lancar menyusuri
bukui-bukit berlekuk keras milik si Pejantan ini.
Aku lalu memegang lehernya, sumber sakitnya, ku tekan disitu, Benny agak
meringis keras..dia mendesis....lalu dengan pelan aku membikin
lingkaran-lingkaran disitu, benny menggelinjang kesakitan..."ahhhhh "
kata Benny, tapi dia diam, tetap menikmati....aku mendekatkan kepalaku
ke tubuhnya...selagi aku menekan di sumber sakit dilehernya , ketika
Benny meringis nyeri , aku diam-diam meletakkan hidungku ke punggung
tegap nya tepat di leher belakang, disitu kulihat ada
keringat..hidungku menyambut nya..aku menggeser sedikit cuping hidungku
di kulitnya yang hitam itu ..air keringat Benny menyentuh
hidungku...aku merasakannya...basah di ujung hidungku, baunya enakk,
puass sekali aku......
Aku terus memijit derah sekitar lehernya, ke leher bagian Belakangnya
yang sekarang aku tekan ...Benny keenakan, dia mendesis...lalu tanganku
menyusuri pundaknya yeng tegap...lebar sekali pundak itu, aku tidak ada
apa-apanya di banding si pejantan ini...terbayang jika pria yang
memiliki punggung dan dada selebar ini memeluk wanita, atau siapapun
yang berada dalam dekapannya, pasti rasanya semua beban hidup akan
berkurang...serasa di hibur dan di tenangkan jiwa kita olehnya...hemmmmm
Lama aku memijit pundaknya, Benny diam menikmati....
"Katanya loe nggak bisa mijit Boss, tapi ternyata enak kok " Kata Benny memujiku.
"Akhhh yang benar ? benar enak Ben ? ...aku sebetulnya jarang mijit jadi
nggak tau apa aku bisa mijit atau nggak hehehe..tapi ternyata enak ya
Ben ? " Aku bertanya rada sedikit manja, tidak kubuat-buat sekarang,
berada di dekat lelaki ini berdua saja di kamar, dengan dia hanya
memakai hanya celana saja dan membiarkan tubuh besar tegapnya telanjang
tanpa penutup siapapun pasti akan mau bermanja-manja dengannya
hehehe...pantesan si reyna betah berlama-lama di kamar kost yang sumpek
ini, huhhh !!!
No comments:
Post a Comment