Benny, pejantan straight my secret admire part 3

Habis makan malam aku balik ke kost....kost sederhana yang panas dan tanpa hiburan, kost dengan dinding tripleks yang kalo kamu senggol langsung seperti menggedor pintu papan kamar sebelah, kost kandang ayam, kost 2,5 kali 3 meter, membosankan !!! , tapi wait... itu duluuuuu....seminggu yang lalu, semenjak ada Benny kost bagiku adalah sekarang seperti taman bermain, adventure place, experiment place, kost memberi banyak ide2, whatever ide2 itu kotor dan kriminal but i like it...Benny seperti tikus experiment bagiku, object yang harus di teliti, di telaah, di selidiki, aku pengen tau semuanya tentang pejantan ini, jika aku bilang semuanya maka yang kumaksud adalah semuanya...caranya ?



well pada saat itu aku berpikir : whatever it takes...semuanya halal .


Naik ke atas aku liat kamar Benny tertutup, kuliat sepetu kerja dia yang berukuran besar dan lebar berada di depan pintu kamarnya, membayangkan ukuran sepatu itu aku membayangkan ukuran yang lain, besar jugakah ? bagaimana bentuknya ? apa warnanya ? hitam kah ? pikiran mesum berputar2 di otakku, tapi pandanganku berhenti dan berubah muram ketika ada sepatu tumit tinggi di sebelahnya, sepatu cewek tadi, ngapain dia berdua2an di dalam kamar pake acara tutup pintu lagi...huhhh dasar cewek nggak bener ?


Mau2nya masuk ke kamar kost cowok dan pintu ditutup lagi...kost ini emang bebas banget, yang punya kost juga nggak tinnggal disini, cuma ada penjaga cewek mbak2 yang selalu berwajah nrimo aja jaga di bawah. Bebasss kost ini makanya si Benny dengan seenaknya bisa ngajak ceweknya ke dalam kamar, aku dengan sebal memikirkan itu, anehhh aku bisa sebal dengan orang yang even aku ngomongpun cuma sepatah dua kata saja but it happened to me at that time....



ibaratnya tikus experiment yang selama ini kujaga ketat kok malah sudah di jadiin percobaan duluan ama yang lain ..apa nggak mangkel ???!!!...marah tanpa alasan jelas aku masuk kekamar ku malam itu

  Suasana kamar seperi biasa sumpek dan panass, kuhidupkan kipas, cuma untuk mengusir rasa panas di badan dan sebagian di hati juga, huhhhh......cewek sialan pikirku saat itu, aku duduk di kasur kamarku yang di letakkan di sudut kamar begitu saja, kupasang kuping, penasaran karena kurang jelas kuambil gelas yang ada di atas meja kayu dikamar, ku letakkan gelas itu ke dinding tripleks, kupingku beradu dengan ujung gelas.....

Nyata terdengar suara di dalam bunyi suara tipi, entah acara apa tapi tidak ada suara lain...hemmmm penasaran, tapi suara lain itu juga tidak juga muncul, bosannn...aku mandi saja dulu akhhh umpatku, keluar kamar aku mengambil handuk, kuliat kamar Benny tetap tertutup..ku jalan kearah kamar mandi melewati kamar jagoanku, dan hampir rasanya copot jantung dan semua persendianku manakala kuliat dari arah depanku Benny berjalan hanya bertutupkan handuk saja di pinggangnya


Baru kali itu rasanya aku begitu salting dan kagetnya melihat orang habis mandi dan hanya bertutupkan handuk saja di bagian bawahnya, bagaimana tidak takjub aku ? sesosok pria STRAIGHT jantan dengan body tinggi besar (sekitar mungkin 177 cm) dengan tubuh coklat khas cowok melayu, dengan Tatoo memanjang di lengan kanannya, berkalung rante, dan baru aku sadar ada sedikit bulu dada di tubuh pria jantan ini...dia tersenyum menyapaku, aku gagu......


Dia hanya berbasa basi, mau mandi Mas ? katanya

..aku cuma menggumam, aku takjub, aku nafsu, aku bingung mau ngomong apa..yang ada aku langsung ngeloyor dengan tatapan nanar ke kamar mandi, ....sempat kulihat dia masuk kamarnya tetap hanya bertutupkan handuk itu saja.....


Di dalam kamar mandi aku terdiam karena masih takjubnya, saat itu masih tercium bau sabun mandi yang habis di pakai oleh si Abang Benny , baunya terasa jantan masih tercium terlekat rasanya bau kulit si abang Benny yang coklat penuh keringat, keringat itu menempel dimana2, disela-sela lekuk tubuhnya yang berambut....kuhirup dalam, aku seperti dalam dekapan abang Benny ..seperti orang bodoh aku, saat tersadar oleh khayalanku itu.

 ergegas aku mandi, aku penasaran, aku pengin tau, aku harus tau, itu si Abang Benny ngapain ama ceweknya di kamar ..pikiran excited, marah, jealousy campur aduk saat aku menimbahkan air ke tubuhku...mandi bebek, sabunan seadanya, siram lagi...kelarrr..


Aku menyambar handukku, lap sana sini, belum terlalu kering aku langsung memakai celana pendekku yang tergantung di paku kamar mandi, aku belum cukup pede nya seperti si Abang Batak itu yang habis mandi dengan cueknya hanya memakai handuk saja keluar kamar, seandainya tubuhku sebesar dan sebagus dia, dengan tubuh berotot alami, dengan perut yang tidak kotak-kotak tapi perut itu terasa kuat dan tidak terlalu gembung ke depan, dengan dada yang membusung bagus, broad shoulder, keliatan kuat dan bertenaga, bukan body fitness tapi body lelaki yang gagah, lelaki sejati, lelaki yang di anugerahi Tuhan dengan Tulang besar dan kuat, akhhh Abang Benny memang lelaki Straight yang nyaris sempurna di mataku.





Damn !!! aku cepat2 keluar dari kamar mandi, kulihat pintu kamarnya tetap tertutup ketika kulewati pintu kamarnya, ku jemur handukku di depan kamar, bergegas aku masuk ke kamar, ku raih gelas tadi, my Aid hearing.....

ku lekatkan bagian atas gelas itu pelan2 ke arah dinding tripleks yang bersebelahan dengan Abang Benny, kupingku menempel di pantat gelas, aku berkontemplasi, berusaha menarik semua bunyi2an dari kamar sebelah, berusaha menterjemahkan setiap derit, setiap detak, setiap hembusan suara sekecil apapun yang kuterima dari kamar sebelah,



Aku mau tau apa yang terjadi di kamar sebelah dari hanya mendengar bunyi2an dari gelas yang melekat di kupingku, like crazy i'm listening now.