Sunday 20 October 2013

Benny, pejantan straight my secret admire part 20 (Akbar )

Hari Jum'at malam sepulang kerja lembur sekitar jam 9 an seperti biasa kembali aku mampir ke warteg Bu Sri, warteg langganan yang tidak jauh dari depan kost ku....warteg murah tapi enak saja, makanan rumahan, aku bisa makan tempe dan ikan teri di sana, aku lebih suka tradisional food daripada makanan mall yang serba ayam dan daging olahan.

Lagipula warteg Bu Sri tempatnya bersih dan cozy, tidak seperti warteg lain dia buat tempatnya seperti reastaurant sederhana yang kecil. setiap orang bisa memilih meja dan tempat duduk masing-masing setelah mengorder makanan, tidak seperti warteg yang duduk di bangku panjang.

Selagi asyik makan dan baca-baca SMS tiba-tiba seseorang menepuk pundakku aku menoleh kaget, di sana Benny pejantan batak yang dua hari ini tidak kutemui karena selalu pulang larut malam.

"Hei Rif, pa kabar Bro ? " Benny masih memegang pundakku, gayanya enak aku suka, nyantai seperti teman lama.

Aku gembira ketemu dia " Hai Ben kemana aja loe dah berapa hari nggak keliatan ? balik malam terus loe Ben ? " tanyaku rada manja, sedikitttt saja hehe.

Tetap merangkul pundakku santai Benny tertawa " Biasa Bro mencari sebongkah berlian dan segenggam emas mengais-ngais di jalanan jakarta ini Bro kita " dia terbahak.

Aku tetawa dengar candaannya...tiba-tiba ada seseorang yang datang dan langsung duduk di meja kami dan gabung dengan kami mau makan juga agaknya ...aku takjub ternganga melihatnya.


Seorang yang gayannya persis Benny, tinggi dan gede juga, dengan tubuh gempal berisi, tapi dia lebih kaleman sedikit, ada wajah mas-mas jawa di raut mukanya tapi bukan yang manis, persis Benny dia ganteng karena tampil manly...aku suka dagunya, belah tengah...rambutnya juga rada gondrong tidak cepak seperti Benny.
S
"Hei Bro nih kenalin sobat gue ....temen satu kantor Rif...satu dealer ama gue " Benny menerangkan mengenalkan temannya.

Aku takjub tapi mencoba tidak gagu " Arif, temen satu kost Benny ". kataku mengulurkan tangan.

Si pejantan di depanku cuek dan nyantai saja dia mengulurkan tangan, tidak mengajak bersalaman tapi malah mengepalkan tangan seperti mengajak beradu tinju, aku mengubah posisi tanganku mengubahnya jadi kepalan , dengan pelan beradu tinju layaknya perkenalan sesama cowok straight, aku tidak terbiasa tapi mencoba menyesuaikan saja.

Rokok di biarkan terselip di bibirnya...aku suka liat dagunya, serta bibirnya, bibirnya ada lekuk belah tengahnya, lekukan itu tidak membuat dia manis tapi malah membuat dia kelihatan jantan, dagunya juga berambut, ada janggut disitu, rada lebat sedikit, sesuai dengan dagunya yang keliatan keras kokokh itu..luar biasa Teman Benny, benarlah kata MADAME Denny teman cowok straight biasanya sama hebatnya dengan si straight itu sendiri.

Aku mengakui dan sangat menyetujui pendapat Denny itu saat ini.


AKBAR, Nama teman Benny ini , dia tinggal di Bekasi.

Mereka memesan makanan. meraka cuma mau makan mie dan kopi saja, kopi panas..

"Kerja dimana Rif ? " Akbar bertanya denganku santai.

: Aku kerja di Bank " jawabku.

"Wahh enak kerja di Bank, banyak duit nya dong " katanya tertawa, Benny juga tertawa.

"Akhh iya banyak tapi duit orang " Kataku langsung.

Kami mengobrol hangat malam itu, dengar cerita mereka berdua tentang pengelaman jadi sales, Benny bilang Akbar dapat tangkepan besar ada satu departemen mau pesan banyak unit dengannya, aku bilang hebat, tapi Akbar bilang doakan saja deal nya Gol..karena masih fifty-fifty untuk dapat.

Aku juga baru tau Akbar aslinya orang Semarang, wong Jowo dia ..tapi dia lahir dan besar disini, di jakarta, sekarang dia dan ortunya berumah di Bekasi, bukan anak kost-kost an


 Dia hampir seumuran ama Benny, kerjanya juga pindah-pindah..dulu dia kerja di perusahaan otomotif karena dia sekolah STM dan kuliah di tehnik mesin univ. swasta.
Tapi dia bilang nggak enak kerja di kantoran melulu, dia suka yang kemana-mana, pergi keluar...cari angin, santai dan tidak terikat waktu, sales mobil menjadi pilihan dia akhirnya.


Asyik dengar cerita mereka, dari cerita mereka kayaknya dia dan Benny adalah PARTNER IN CRIMES...temen nakal nya Benny.
Cari cewek, main cewek..godain cewek...baru tau aku ternyata sekarang kalo Benny tidak pulang itu biasanya keluyuran ama Akbar...biasa cari kesenangan kata mereka berdua ngakak, aku turut ngakak tapi aku takjub dan terpesona.
Pertemanan pria straight itu sebenarnya tak jauh beda juga dengan pertemenan cowok gay, seperti layaknya aku dan Madame Denny kamipun sering godain cowok hehehe...

Tapi Akbar bilang belakangan setelah lengket dengan Reyna si Benny mulai susah di ajak kemana-mana " Sudah ada yang PASTI dia " kata nya rada nyindir sembari tersenyum ke arah Benny.


"Kacrutt loe, buaya !!...." Benny tertawa sembari melempar kota korek ke arah Akbar tapi kemudian dia bilang "ya doain sajalah ya " Balas Benny.


"Wahh kehilangan temen dong loe Akbar " Kataku merespon ucapan Benny itu. ternyata bukan aku saja yang sering merasa kehilangan Benny selama ini kalau dia sedang jalan dengan si RACUN itu, ternyata teman straight nya pun merasa kehilangan juga.


"Akhh nggak juga lah Rif, siapa bilang dia sadar...masih juga dia main ama yang lain...apalagi ama cewek-cewek BURESPANG hahahahaha " Akbar tertawa..aku ikut tertawa walau tidak mengerti maksudnya...kulihat Benny geleng-geleng kepala sembari mengacungkan jari tengahnya ke Akbar.

"Burespang itu apaan sih ? " aku bertanya setelahnya, Akbar tertawa lagi..

BURESPANG itu adalah ternyata singkatan dari BUbaran REStoran jePANG.


Cewek-cewek yang kerja di restoran jepang, yang selalu berpakaian super seksi dan HOTT yang sudah jelas adalah cewek bispak semua jika malam itu habis menemani pria-pria jepang sembari minum sake sampai mabuk biasanya yang sedang tidak beruntung akan di tinggalkan begitu saja oleh si boss jepangnya dalam arti mereka tidak di booking oleh tamunya, nagh istilah dari burespang itu adalah muncul pada saat restoran jepang itu tutup dan cewek yang rada mabuk dan sange ini bubar alias pulang tanpa di bawa tamunya , cowok- cowok berandal seperti Benny dan Akbar akan mulai menebar jala, mereka ambil cewek yang sedang mabuk minuman SAKE untuk di bawa pulang alias di bungkus untuk mereka pakai dengan harga lebih murah....ceweknya HIGH CLASS tapi bisa di pakai dengan harga MURAH....

Aku geleng-geleng kepala mendengar penjelasannya.






 Benny dan Akbar emang dua pria berandal, bujangan gila memek, straight jantan bajingan , pengguna lobang memek cewek nakal.

Bahkan istilah akbar setelah itu sangat membuat aku merinding mendengarnya

"Pembantai cewek berkulit putih dan licin di ranjang " kata-kata Akbar di sambut tertawaan mereka berdua, aku pura-pura ikut tertawa. pura-pura ikut menikmati rokok yang sedang kuhisap yang tadi juga di tawarkan Benny kepadaku, pura-pura juga menyukai memek, pura-pura menikmati omongan mereka tentang wanita nakal yang sudah hadir dalam kehidupan berandal mereka...padahal dalam hati aku berpikir lain...

Terbayang di otakku tentang Akbar, aku kemudian melirik Benny...dua-dua nya sama jantan ukuran tubuh mereka hampir sama, besar alami saja, bedanya hanya di Ras saja, Benny cowok Batak, Akbar pria jawa... untuk yang lain mereka SAMA....sama-sama lelaki straight, sama-sama bujangan, sama-sama bajingan, ....apa kata Akabar tadi ? .... pembantai ? ..ya Pembantai !! pasti maksudnya buass sekali permainan mereka , liar dan brutal di ranjang !

Malam ini aku baru tau Akbar mau menumpang nginap di Kost an...mereka mau ke Tangerang besok pagi sekali. mengambil brosur pameran yang sudah habis, Tangerang adalah pusat Dealer mereka, berdua mereka di suruh Boss nya mengambil Brosur itu.



 Aku terdiam mendengar informasi itu, berpikir dan merenung...Akbar sama luar biasa nya dengan benny, hidungnya yang mancung serta bibir belah tengahnya sungguh mempesona, kalau dia berbicara aku suka liat gerak bibirnya, sungguh seksi , apalagi dengan janggutnya yang rada lebat itu, yang sepertinya sengaja dia pelihara, tidak terlalu panjang lebat tapi janggut itu membikin mukanya lebih kelihatan manly dan jantan lagi jadinya ...laiknya Benny dia memiliki tubuh yang sama luar biasanya, tubuh lelaki. Besar dan Gede alami.



Aku menerawang jauh, berpikir..kalau dia menginap kan pasti dia akan mandi...tidak mungkin dia tidak mandi...tidak mungkin dia sudah mandi sebelum mampir ke kost an secara kulihat dia masih memakai baju kemeja juga, agaknya dia langsung datang habis pameran di senayan dengan Benny.

Jika dia MANDI ? aku kan bisa ...... ? Aku berpikir, menimbang-nimbang...mungkin kah ada kesempatan itu ? , beranikah aku ? jika dia mandi nanti dimanakah si benny ? di dalam kamar nyakah ? aku berharap Benny menutup pintu kamarnya, jika iya maka aku punya kesempatan diam-diam melewati kamar benny seperti biasanya dan .....aku akan ke arah ventilasi, kelubang tempat mengintipku selama ini, dan ketika aku mengintip lewat ventilasi nanti ketika itulah si Akbar pejantan Jawa bertubuh tinggi gede serta berkulit rada hitam ini, yang merupakan tamu kami di kost malam ini sedang MANDI !!!! ......Gilakkk, LUAR BIASA !!...pikiran mesum itu berkecamuk kontinyu di otak homo ku malam ini.


  Kalau seorang cowok straight bercerita pastilah banyak tentang cewek yang di omongin, apalagi sekarang dua straight sekaligus yang bercerita, semua PASTI tentang wanita, aku harus menahan diri dan pura-pura juga harus mengagumi mahluk yang katanya terindah itu.

"Harta tahta dan wanita yang bakal ngancurin loe kacrutt " Kata Benny menimpali candaan Akbar "Tapi kayaknya WANITA yang bakal bikin loe tenggelam ! " kata Benny lagi dengan puas tapi Akbar malah ngakak mendengarnya, umpatan Benny malah bikin dia tertawa.

Akbar anak STM, kuliah di tehnik mesin , ku bayangkan semua yang bergaul ama dia semuanya lelaki, dunianya dunia lelaki...keras dan penuh persaingan .


Dari cerita dia sering dulu pas sekolah di tantang berkelahi ama temannya gara-gara cewek, malah pernah masuk Bui dua hari gara-gara mukulin cowok yang katanya ngerebut ceweknya.

Karena itu pula Benny langsung bilang bahwa Akbar akan habis tenggelam oleh cewek.

Aku memandang Akbar dengan takjub, bukan takjub dengan kenekatannya, tapi takjub dengan kelakiannya ...bertarung badan demi wanita....

Teman Benny ini khas sekali kayaknya ..seperti juga Benny dua-duanya memang doyan perempuan. Umur mereka pastilah tak berbeda jauh antara 27 dan 28 tahun begitu, umur dimana lelaki masih penuh gejolak nafsu, penuh semangat dan doyan petualangan, wanita yang jadi sumber inspirasi mereka.

Mereka MEMANG cocok akrab berdua.




Tak kami sadari waktu sudah hampir mendekati jam 11 Malam, Warteg Bu Sri yang buka 24 jam sudah sepi sekali, hanya ada satu dua anak kost an dekat sini yang duduk minum kopi, kami ke asyikan ngobrol.

Lebih tepatnya aku ke asyikan mendengarkan cerita dua pejantan ini, ke asyikan memandang dua pejantan yang terpampang sekaligus di depan mataku ...pemandangan indah , Benny dan temannya Akbar, pejantan asli Jawa.

Benny melihat jam tangannya, dia menguap sebentar...

"Tumben loe dah ngantuk " kata Akbar terkekeh, rokoknya tetap nyala di puter-puter di jemari tangannya.

"Ya nihh mata gue dah sepet, semalam balik dari senanyan gue nonton bola di RCTI ampe jam 2. loe mang nggak nonton, Kacrutt ? " tanya Benny ke Akbar.

Akbar menggeleng, sembari mengisap rokoknya dia mengangkat gelas kopinya, dah tinggal ampas saja sepertinya tapi tetap di minumnya " Gue malas kalo yang main bukan latin, gocekannya nggak enak di liat "

Aku nggak ngerti Bola, jadi nggak tau mana Tim yang bagus dan enak di tonton..


Setelah itu kami membayar makanan kami masing-masing, kami pulang.ke kost an yang cuma berjarak beberapa meter dari warteg Bu Sri ini....kulihat di depan kost ada mobil sedan daihatsu, ternyata itu mobil Akbar, di parkir samping pagar kost....

Aku memang gay yang cepat CRUSH dengan Straight, cepat mengagumi straight, cepat nafsu dengan yang namanya cowok NORMAL...

Melihat Akbar segera saja membuatku ke sengsem setengah mati, sama dengan kegialaanku akan Benny.

Berjalan di samping mereka berdua layaknya teman membuat aku bagaikan di Taman surga. Bagai di temani dua algojo yang siap menjaga keselamatanku, aku merasa nyaman dan bangga berjalan di temani mereka berdua..aku merasa nyata di alam mimpi sekarang.

Ketika kami naik ke atas lantai atas Akbar sempat melewatiku, dia naik duluan...aku exhale..suka baunya, mirip Benny...tidak ada bau wangi, cuma bau lelaki saja..natural, ada bau asap rokok juga yang menempel di keringatnya...luar biasa.



Lampu kost an diatas masih gelap seperti biasanya, belum ada yang datang untuk menghidupkan, cuma aku dan Benny penghuninya.


Benny menghidupkan lampu teras, Akbar berdiri di loteng, mengamati .

"Anjritt enak juga kost an loe Ben ternyata ...pemandangannya mewah " Akbar terkekeh lagi.

Ini kali pertama Akbar datang kesini rupanya, dan setau ku juga selama Benny baru ngekost disini dia belum pernah mengajak teman straight nya datang mengunjungi dia , cuma si RACUN BEGUNDAL itu aja yang rajin di ajak kemari.


"Ya enak adem...kalo ngudut disini di loteng sambil ngayal liatin lampu-lampu gedung di jakarta " Kata Benny menimpali sembari tertawa juga.

Aku sebenarnya mau ikut duduk di loteng tapi aku mau cepat mandi, aku nggak tahan lagi... kalau terlalu lama ikut mengobrol dengan mereka malah bikin makin tambah lama mengulur waktu pertunjukan MANDI " dalam hatiku aku bertekad.

Aku pamit masuk kamar, meninggal kan mereka berdua, ku dengar mereka masih duduk di loteng teras atas...




Aku keluar, dan mengambil handuk...mereka masih duduk ngalor ngidul sembari merokok dan minum coke.

"Mandi dulu yakkk " sapaku ke mereka...

"Ok Bosss....silahkan " Benny bersopan santun ketika aku melewati mereka menuju kamar mandi...

Di dalam kamar mandi ketika masuk aku langsung memandang ke arah ventilasi....mataku menyelidik...poisisi ventilasi tetap aman terkendali batinku tersenyum sendiri.

Aku mandi tapi tanganku gemetar, aku tidak tahan lagi rasanya...mandi kah nanti si Akbar. ? .lalu saat itu Benny di mana ? aku harap benar kalau aku bisa mewujudkan mimpiku ini.....

siapa yang tidak mau melihat pejantan seperti Akbar telanjang ? cowok bajingan penyuka wanita ? cowok urakan yang pernah berkelahi hebat sampai masuk Bui gara-gara rebutan Memek ? hemmmmmm...aku harap-harap cemas, jantungku berdetak keras ..aku mandi tapi pikiranku melayang layang tak tentu arah....Banyak bulukah di tubuhnya ? di ketiaknya ? di dadanya ? di sekitar batangnya ? apakah kayak hutan juga seperti Benny ? , bagaimana bentuknya ? hitam kah punya dia ? se gelap punya Benny ?


Kelar mandi aku keluar, mereka masih ribut bercerita, kali ini mereka ngomongin Bola....

Aku pura-pura cuek saja melewati mereka....saat aku menjemur handukku Benny berteriak menyapa " Tidur rif ? " tanyanya basa basi

"Iya Ben..dah ngantuk nih, besok juga ada acara di kantor " aku berbohong, besok hari sabtu, hari dimana aku duduk bengong tanpa kegiatan sama sekali.

Aku pamitan tidur duluan ke pada mereka berdua . Akbar mengangkat tangannya ketika aku pamit masuk ke kamar...


Aku mematikan lampu, menunggu.....





 

Benny, pejantan straight my secret admire part 19 (Bahan kuliah dari Madame Denny )

Besoknya sepulang kerja, aku janjian ama MADAME Denny, temenku yang bencong sejak lahir itu, kali ini kami janjian di cafe di pasaraya blok M.

Seperti biasa akan banyak cerita dan ceramah yang aku dengar dari dia, Denny emang rame, apa aja yang diomongkan ama dia akan mejadi topik seru.

Dan kini aku memberi tau dia tentang kejadian malam lalu, dia pun nyerocos " Ya Ampunn Nekk selamat ya....yu bakal bisa deket ama dia, langka lohh itu....dan bagus juga loe nggak keburu napsu coba-coba grepe-grepe dia malam itu ya, coba kalau kejadian....bisa loe nya dah di rumah sakit sekarang atau Benny langsung ngabur pindah kost takara ama loe , way the go Nekkk...." ujarnya sembari nyeruput kopinya dengan manis.

Tapi aku bilang aku nafsu banget, birahi banget malam itu, aku gatal....aku ceritakan penampilan Benny malam itu dan bagaimana cara aku memijit dan menempelkan hidungku diam-diam ke pundak tegapnya.

"Auuu mau donggg guehhh kayak itu " Kata Denny takjub, dia juga bilang "Badannya nya gede item ya bokk...aduhh malam pas pameran itu aja guehh langsung kesesengsem ama dia ya bokk..itu dia masih pake baju..palagi loe dah ngeliat dia nggak pake baju dan sempet megang-megang lagi . body nya itu lohh bokk kagak nahan, body laki, body pemain bola gitu...aduhhhh yu so lucky nekkk " kata Denny nafsuan sendiri.

Aku tidak menceritakan ritualku mengintip Benny mandi, apalagi cerita ngintip dia ngocok, bisa tambah HEBOH banci ini.


"Sekarang yu harus dengar gue..."Denny berbicara serius, tapi gayanya tetap seperti MADAME, memaksa dan

"Loe nekk udah punya kesempatan untuk bisa deket ama dia, jangan hanucurkan kesempatan langka itu, whatever dia udah punya pacar, even dia suka ngewe ama pere racun itu kesempatan loe tetap ada menurut gue ...guehh serius !..." Kata Denny meyakinkanku .

"loe bener jangan keburu nafsu, loe harus bisa mengambil hati dia, loe harus bisa sabar...ikutin saja kemana angin berhembus, pelan-pelan loe ajak dia jalan, ajak dia mengenal loe lebih dekat, siapa tau dengan begitu dia jadi makin percaya dan makin merasa punya hubungan batin ama loe..secara loe berdua sama-sama senasib, sama-sama jauh dari keluarga, sama-sama perantauan, butuh teman ngomong...persamaan itu bisa loe jadiin pegangan untuk dekat dengan dia..palagi bisa dibilang loe berdua tuh serumah, kalau mau hampir tiap hari bisa ketemu..dari semua orang yang ada cuma LOE lah yang punya KESEMPATAN BESAR bisa dekat ama " Denny memberiku semangat.

"Aku dan Pere racun itu, jangan lupa " kata ku memotong cepat, mengingatkan Denny.

Denny mencibir dan dia bilang "Si begundal racun itu harus bisa di singkir kan Bokkk....yu harus deket dulu ama Benny, bangun dia kepercayaan bahwa loe adalah orang yang bisa dia dengar dan dia percaya ....naghh dari situ loe lakukan manuver, jadilah tokoh antagonis..jadi lah pere-pere yang kayak di sinetron2 gitu lohh..pere-pere yang menghancurkan hubungan orang, tapi harus halus cara mainnya, jangan kasar...ngerti kan loe maksud guehh bokk ?? " Denny memandangku galak, semangat sekali dia mengajariku.

Aku ternganga dan takjub juga dengan jalan pikiran banci ini, ternganga karena tidak bisa membayangkan diriku bisa jadi tokoh seperti itu, tokoh antagonis, layaknya perempuan berhati iblis di sinetron2 murahan TV Swasta..serta takjub dengan ide brilliant Denny bagaimana cara membangun kepercayaan si pejantan itu.

Banyak yang di ajarkan Denny di cafe di sudut pasaraya Blok M malam itu, aku dengar, aku pelajari dan coba akan aku praktekkan.

Kamipun berpisah sekitar jam 10 malam.


Benny, pejantan straight my secret admire part 18 (Bertekad untuk mendapatkan Benny dengan cara halus)

"Kalo lagi begini kadang mikir lebih enak kalo udah punya Rif, jadi ada yang ngurus " Kata Benny tiba-tiba...

Aku diam, masih memijitnya, aku terus menyusuri bukit punggungnya....

"Kapan rencana Merit Boss ? " Tanya Benny, aku bingung mau mejawabnya.

"Kalau eloe Ben kapan target nya ? " Aku balikkan saja pertanyaan dia, aku malas kalo sudah ngomongin target merit


"Tergantung jodoh ama Reyna ini aja Bro, ntah gimana ntar, maunya sih cepat-cepat ada keputusan " Benny menjawab pertnyaanku.

Aku memegang lengannya, keras, tidak lembek..aku pura-pura meneruskan memijit daerah itu.

"Kalo Reyna tidak mau pindah dan dia patuh ama bokapnya gimana Ben ? " Tanyaku pengin tau, Benny diam dan berpikir sebelum menjawab, dia menarik nafas dalam, aku menyusuri lengannya, kupijit-pijit pelan....kuilhat ada keringat yang menetes dari arah ceruk ketiaknya, turun ke lengannya, ku sapu keringat itu...kuusap, basah tanganku...kepingin berusap dengan air itu, tapi tanganku berbalsem, bisa pedas mataku nanti.

"Mungkin ya harus jalannya begitu Boss...bukan jodoh ya kali, mau gimana lagi ? " Ujar benny terlihat pasrah dan rada sedih.

"maksudmu putus saja gitu ? " tanyaku ingin tau, ingin sekali tau rencana dia.

"Iya kalo emang HARUS putus ya putuslah " keputusan tegas lelaki, tetapi nada suaranya getir, pehit.....

Aku tak tega rasanya....Aku pegang pundaknya sekarang, memijit-mijit daerah keras disitu, pelan, lama-lama seperti meraba , jadi seakan aku mengelusnya, rada membelai.....Benny agak berdehem, seolah-olah mengingatkan ...aku sadar..apa yang aku lakukan ? aku langsung memijit lagi...

"Udah Bro..thanks banget..." ujar Benny tiba-tiba ..dia memutar-mutar lehernya, mencoba merasakan perbedaannya sekarang, aku diam memperhatikan...rada malu aku.

"Bro enakan sekarang, tadi sakit banget euyyy " ujarnya lagi.

Keringat mengucur di badannya...bau kamar jadi bau Benny....

"Sebelum tidur loe kasih Balsem di dada eloe Ben, biar hanget..eloe kecapean sih....tidur malam terus ya ? " tanyaku dengan penuh perhatian semoga kali ini tidak berlebihan seperti tadi.

" Rif loe baik banget deh Bro....kalo nggak ada eloe di kamar atas sini, kesepian gue " Benny tertawa tapi tawanya penuh persahabatan...


Aku tersenyum mengiyakan, tapi ini di luar rencanaku, kenapa jadi begini ? kenapa yang muncul kayak persahabatan adik dan kakak seperti ini ???
Ada perasaan kecewa, tapi ada juga perasaan bahagia.
Aku bahagia karena sekarang benny merasa lebih dekat dan lebih percaya denganku, dia menganggapku seperti sahabat lama yang bisa di percaya, tapi disisi lain aku kecewa karena yang kuinginkan bukan tipe persahabatan seperti ini, aku kepingin persahabatan yang lain...aku masih ada nafsu dengan dia, aku kepingin bermain seks dengan dia, aku mau Benny mengentotiku !!!.

Mungkinkah ajakan persabatan Benny yang tulus ini kuhianati ??


Aku harus konsultasi dengan Madame Denny tentang hal ini SEGERA !!!


 Benny berdiri, badannya basah mengkilap oleh balsem dan juga keringat....dia mendekati kipas angin, berdiri di depannya....ingin menikmati semburan angin langsung dekat kipas.

Bau keringatnya seperti menyembur ke arahku ketika kipas yang bergerak anginnya datang ke arahku, ughhhhh Ben aku suka sekali baumu...enak sekali, bau nya maskulin, tidak menyengat tapi seksi sekali.

Seandainya aku wanitamu Ben aku mau mengelap keringat itu dengan lidahku, aku mau mengeringkan tubuhmu yang basah oleh keringat itu dengan ujung-ujung lidahku...menelusuri setiap lekuk tubuhmu yang keras itu, dimulai dari punggung mu, lalu aku akan memebersihkan bulu dadamu dengan pelan dengan ujung lidahku, meyusuri kelembaban disitu dan menikmati bau di dadamu yang gempal itu....dan...

Kulihat Benny ke arah meja, mengambil Gulungan tissue disitu, dia mengelap mukanya, aku memeperhatikannya....suka sekali dengan wajahnya yang kotak, rahangnya keras, dengan mata yang rada sipit tajam khas pria batak, mata itu bak mata elang dihiasi dengan alis yang lebat , mata yang kalo lagi marah berubah sangar dan bengis, lalu hidungnya, besar dan mancung, tidak terlalu tajam mancungnya, tetapi pas dengan raut muka nya, menjadikannya manly, tetapi yang paling aku suka adalah bibirnya, lebar dan rada tebal, bibir dia juga hitam tidak merah seperti wanita, a smoker lips.


 Wajah Benny mengingatkan aku dengan wajah preman pasar yang dulu pernah aku suka di kotaku, dia sangar tapi sekaligus tampan....dia preman sekaligus pemimpin gank di kotaku tetapi banyak yang respect ama dia, setahuku bahkan Kelompok Pemuda Pancasila pun hormat pada dia.

Yang membuat Benny keren bukan ketampanan nya yang rupawan, tapi justru wajahnyalah yang keras dan kotak-kotak itulah yang bikin dia berbeda, bikin dia menjadi enak di lihat dan gagah. Wajahnya khas pria Indonesia sekali wajah Lelaki batak...aku suka sekali ama Benny.....



Membelakangiku dia kulihat mengelap dadanya, banyak keringat disitu, aku yakin tissue itu jadi basah sekali.....lalu dia ambil gulungan tissue lagi, di gulungkan di tangannya dan.....dia sedikit mengangkat lengan besarnya, mengelap rerimbunan ketiaknya...aku bergidik, merinding, gemetar dan deg-deg an...dia cuek dan nyantai sekali...lalu mengelap yang sebelah kiri, pasti sama basahnya, sama baunya....bau lelaki yang enak...


 Benny berbalik ke arahku "Minum Bro " katanya. Dia mengambil coke yang tadi di letakkannya di lantai, aku juga mengambil punyaku.

Kami minum sama-sama, aku memperhaikan dirinya....

Dia melihatku sebentar, matanya tajam, mata nya seperti menyelidik apa yang ada di pikiranku saat itu......mata itu seperti mengingatkanku " Jangan coba-coba Bro...kita kan TEMAN "


Aku jadi agak tertunduk tidak kuat kalau beradu pandang seperti itu, aku pasti kalah.

Benny meminum coke nya lagi dalam satu tegukan besar, aku meminum pelan ....


Benny membuka tivi yang dari tadi mati..lalu dia membolak-balik tumpukan VCD atau CD di dekatnya, tumpukannya rada tinggi, cukup banyak dia mengkoleksi.

"Suka musik apa Bro ? " Benny bertanya tiba - tiba, menoleh ke arahku " suka lagu apa ? " Dia menunggu dengan serius jawabanku.

Aku gelagapan. Aku bingung....aku suka lagu apa aja, yang pasti yang nge pop, yang nge beat juga tidak apa-apa seperti musik R n B, aku suka lagu-lagu Top Fourty.

"Apa aja sih Ben..yang penting enak. yahh yang slow-slow juga suka " jawabku sekenanya.

Benny mencari-cari..dia menggaruk kepalanya sebentar...bingung sepertinya, selera musik kami agaknya jauh berbeda..slow dan nge pop bukan selera dia agaknya.

Dia pria sopan, mau menghormati tamunya, dia sedang mencari-cari musik yang sepertinya cocok denganku agar bisa dia putar, biar kamar tidak sepi..tapi dia bingung musik yang pas denganku tidak ada di tumpukan itu.

"Kalau GUNS And Roses tau kan Bro ? banyak yang slow juga " Katanya meringis akhirnya, dia putus asa tampaknya menyamakan selera musik kami.

" apa ajalah Ben, asal musik ....aku suka kok " aku boong, aku tidak suka grup musik keras ..tapi seingatku benar G n R ada juga yang slow nya.

Aku lebih suka macam Celine Dion atau Sade, enak di dengar.

Benny menghidupkan player nya...memasukkan CD bajakan itu ke dalamnya...

Guns and Roses pun bernyanyi, kerasss seperti biasa..tapi benny langsung mengganti lagu awal yang keras itu, ia menchapter mencari yang slow, dia baik sekali ..adia nice gentleman ...aku suka..dia menghormati tamunya..dia memutar November Rain, salah satu dari sedikit lagu yang rada manis dari G n R.


Musik mengalun di dalam kamar ini, aku diam minum dengan pelan, memperhatikan Benny yang masih bertelanjang dada...dia ikut bersenandung kecil, tangannya bergerak bak membayangkan seperti memegang gitar listrik dia ikut bernyanyi...dia bernanyi sembari tersenyum ke arahku, bibirnya mengikuti lagu bak AXL Rose dia membayangkan dirinya di panggung barangkali.

Aku tertawa melihat tingkahnya, santai sekali Benny malam ini di depanku..aku tahu ini adalah awal yang bagus, awal kedekatan kami, awal pertemanan seorang PRIA STRAIGHT SEJATI dengan seorang HOMO yang suka Melow sendiri.

Aku harap pertemanan ini tidak hanya sampai disini, aku masih mau lanjut, masih mau bikin hal-hal seru yang lain, masih berharap LEBIH .........

 Selesai sudah lagu november rain, ditutup dengan gaya dramatis oleh Benny, bak seorang gitaris yang menutup lagu dia menjentikkan tangannya dengan keras ke senar gitar listriknya yang sebenarnya tdk ada.

Lagu setelahnya, keras sekali musiknya, khas sekali lagu guns and roses....Benny berdiri, membuka pintu kamar sedikit , membiarkan angin masuk dari celahnya, membuka tas nya, mengambil kotak marlboro dari dlm tasnya.

Satu batang dia selipkan di bibirnya, tetap dia sorongkan kotak rokoknya ke aku, dia emang pria baik terbiasa berbagi rokok dengan teman jd dia lupa I am not a smoker.

Tapi kali ini aku berpikiran beda, aku ambil satu batang.

Tak ada salahnya aku menerima permberian dia, biar dia merasa lebih akrab dan dekat ...dia sudah baik sekali mau berbagi..


Dia nyalakan rokoknya, lalu kemudian meminjamkan Zipponya ke aku, mencoba santai aku nyalakan Zippo nya.

Aku bukan perokok tapi aku pernah beberapa kali merokok, masih canggung aku..mencoba kunikmati saja, aku ingin menikmati waktu santai dengan Benny.


Kami merokok berdua sekarang, duduk sabtai di dalam kamarnya....Benny mengangguk-anggukan kepalanya beberapa kali, mengikuti musik Guns N Roses...aku memperhatikannya.


Tetap tanpa baju dia, keringat sudah mulai kering dari badannya yang tegap sekal itu.


 Aku liat perutnya, bukan perut six pack tapi tidak buncit juga, aku malah suka melihatnya...di bawah pusarnya banyak tumbuh bulu, keriting juga dan tumbuh jarang , tapi makin ke bawah perutnya bulu itu makin lebat..turun ke bawah...tertutup celana kerjanya yang masih di pakainya juga...bulu itu berpusat di sana, di tempat yang tertutup celana itu, aku tau aku pernah dua kali melihatnya..lebat luar biasa sekali, bak hutan....menghitam keriting liar.


Aku liat celana bahan yang di pakainya, di bagian selangkangannya ada gundukan besar...
Celana kain yang dipakainya terlihat ketat, ketat karena pemakainya memiliki kaki yang besar berotot bak kaki pesepakbola.
Pahanya yang gempal tercetak sempurna, padat, dibalut oleh bahan katun hitam itu.
Celana kain hitam itu sangat nge-press di bagian pinggang dan kakinya.serta di bagian tonjolan kemaluannya,
Aku melotot. Tapi kutahan diri.


Jendolan itu sangat kentara. Aku sering melihat jendolan model begini di celana para satpam.
Benny memang luar biasa
jendolan yang gemuk memanjang Teksturnya jelas kalau itu adalah batang pelernya.
Gulungan gemuk melintang.
Aku bergidik, terbatuk aku karena tertelan asap rokok.


Sialan !!!




Benny pria di depanku ini cuek, dengan santai dia tetap saja merokok sembari mendengarkan lagu Guns N Roses yang sepertinya Fav. dia.
Dia agaknya tidak sadar di depannya ada seorang teman homo yang sedang mati-matian menahan gejolak nafsu demi melihat kejantanan dan penampilannya yang super lelaki itu


Aku berpikir mencoba mencari topik pembicaraan, memecahkan kebisuan diantara kami.

" Ben ...kalo lagi iseng biasanya kamu suka jalan kemana ? " Tanyaku pengin tau, but music Too loud, Benny masih merokok dan menggaerak-gerakkan kepalanya sesekali mengikuti dentam musik.


Ku pegang kakinya yang selonjoran di karpet , dia menoleh..bibirnya menggigit batang rokoknya.

Dia mengecilkan volume player dengan remotenya :" Sorry Bro, kenapa tadi ? "

Aku tersenyum " Aku tanya tadi kalo lagi iseng sendirian kamu suka jalan kemana biasanya ? " Tanyaku mengulangi.

Dia lepas rokok dari bibirnya, seperti berpikir, pria seperti Benny agaknya jarang merasa sendirian, dia punya banyak teman untuk di datangi, kumpul dengan teman sesama cowok straight atau selama ini Benny selalu memiliki pacar wanita sehingga dia tidak pernah merasa galau, satu putus langsung dapat lagi yang lain mungkin ?

Tidak seperti aku yang kalau sudah mendekati hari sabtu dan minggu selalu merasa bingung sendiri mencari kesibukan, khas Homo yang tidak punya Pacar tetap...selalu galau dan kesepian, statusnya tidak jelas, mencari...mencari dan mencari terusssss...

"Yahh kalau lagi sendiri biasanya jalan kemana ya Bro ? kadang ke blok M ke toko buku, cari majalah otomotif ...kadang iseng muter-muter aja naek motor, ngukur jalan jakarta...sapa tau bisa dapat pemandangan bagus " katanya sembari tertawa "Tapi kalo jalan sendirian malas juga bro, ya lebih enak jadinya di kamar aja, denger musik, nonton tivi gitu " katanya lagi.


Aku mengangguk-angguk saja.

"Kalo loe kemana Bro ? "Tanya nya balik.

"Samalah Ben...nggak kemana-mana juga lah di kos an aja...kadang berenang juga sih " kataku lagi

Benny terlihat antusias ketika aku bilang berenang.

":Berenang ? suka berenang dimana Bro ? aku selama di jakarta belum pernah berenang Bro, nggak tau juga kolam renang umum yang enak dimana ...dah lama aku nggak berenang " Ujar Benny semangat.

" wahhh bolehlah Ben..kapan-kapan kita berenang sama-sama, banyak kok tempat renang umum yang bagus di jakarta..ada ancol, atau di pasar festival kuningan juga ada.." aku menawarkan dengan antusias berharap dia menerima ajakanku.

Benny menghisap rokoknya dalam kemudian dia bilang " Ok sipp Bro kita berenang ntar sama-sama...dah lama nih aku nggak berenang Bro, Di Medan dulu waktu kecil hampir tiap minggu berenang ama temen-temen disana, ntar kita atur waktu ya Bro " .

Benny menerima tawaranku dengan suka cita.


Aku suka berteman dengan Benny, aku kepingin banyak melakukan aktivitas bersama dengan dia, pengin akrab dan merasa dekat dengan dia, kepingin agar dia merasa bersahabat dengan ku, sohib dekat..walau aku pingin sekali LEBIH dari itu


Tapi aku tau dan sadar dengan seorang pria STRAIGHT sejati seperti Benny tidak akan semudah itu untuk mendapatkan nya , dia bukan cowok homo yang bisa diajak ONE NIGHT STAND-an begitu saja, atau bisa di goda-goda agar sange lalu di isep KONTOL nya dan kemudian selesai lalu selamat tinggal begitu saja , Madame Denny selalu bilang...mendapatkan cowok STRAIGHT dengan tipe seperti Benny itu Bakal UNIK caranya, even untuk hanya berteman dekat sekalipun itu susah mendapatkan kesempatannya , dan aku ? ....aku ternyata punya kesempatan itu, malam ini kesempatan itu sudah terbuka untukku...

Dan aku TENTU SAJA tidak ingin mem BLEW UP kesempatan yang sudah terbuka itu hanya dengan melakukan tindakan yang salah dan konyol malam ini...aku harus dapat menahannya. aku harus sabar, jangan takabur, jangan terburu nafsu....bukankah aku sendiri yang selalu berpikir bahwa Benny ini ibarat tikus experiment ku ? Aku harus dapat mengulur waktu...aku harus percaya sekarang ini dengan Ungkapan " AKAN INDAH PADA WAKTUNYA ".


Malam itu kuputuskan dengan TEPAT untuk tidak melakukan apa-apa, untuk tidak terjadi apa-apa ....
Aku setelah itu balik ke kamarku, aku menyarankan Benny untuk tidak mandi dulu, agar masuk anginnya hilang karena menurutku dia masuk angin (Kebanyakan telanjang ama Reyna, Pere racun itu ) tapi dia bilang tidak bisa tidur kalau tidak membasahi badan, ya sudahlah kalau begitu, aku balik kekamar.
Malam itu berakhir dengan SELAMAT.
 









Benny, pejantan straight my secret admire part 17 (Memijit Benny di kamar !! )

Kasian juga Benny kalo emang bener dia main hati san perasaan ama Reyna, apa katanya malam itu " Terlanjur sayang ?? ...terlanjur sayang my ass !!! " geramku.


Benar mungkin kata Denny si banci kenes itu kalo Reyna cuma memanfaatkan Benny untuk urusan seks saja sebelum akhirnya dia mendapatkan suami setara dengan dia, dalam arti sama-sama kaya dan berduit sama-sama seiman dan sama-sama punya status tinggi tapi biasanya cowok yang seperti itu gaya seks nya tidak yahud...


Makanya cewek se bandel Reyna akan mencari cowok model Benny untuk FUN saja, untuk merasakan nikmat dunia, nikmat yang luar biasa yang di berikan secara FULL total oleh pejantan seperti Benny ini, membayangkan Benny di ranjang, seperti membayangkan Banteng marah, teringat aku raut mukanya malam itu ketika mencapai orgasme ketika ngocok.


Khas sekali cowok macam Benny ini, walau dia lahir di Medan tapi dia lahir di daerah kecilnya bukan di kotanya...

Cowok kampung, dengan wajah manly dan jantan, body tinggi dan gede bukan hasil fitness tapi memang karena gizi orang kamoung dengan ASI asli dari bayi membuat mereka sehat dan kuat ketika tumbuh berkembang dewasanya ,juga karena tempaan alam juga, cowok-cowok kampung macam Benny dari kecil suka beraktivitas outdoor, mereka main layangan di lapangan, main sepakbola dengan teman-teman sebaya di kampung , main panjat pohon, berenang di sungai, naik dan turun bukit beramai-ramai semuanya menjadikan tubuh mereka develope dengan sehat dan alami,


Beda dengan anak yang lahir dan besar di kota besar, SEBAGIAN dari mereka mereka tumbuh dengan cara instant, makanan mereka semua Fast Food, mereka besar tapi terlihat tidak sehat tidak segar, akhirnya cowok kota lari ke dunia fitness, tubuh mereka besar di paksakan, dibantu obat-obatan, di buat dan di bentuk secara instant akhirnya yang ada bagus diluar tapi jelek di dalam, secara fisik terlihat kuat tapi di dalam lemah.

Beda sekali dengan Benny, baik fisik maupun bawaanya yang terlihat liar dan semangat menjadikan dia kuat luar dalam, hasil tempaan alam, bawaan sejak lahir dan tumbuh berkembang secara bebas dan liar di bantu alam semesta.

Gayanya sederhana dan cuek saja baik itu cara berpakaian maupun bawaan gaya dia sehari-hari jadi kesannya liar dan bad boy, bukankah itu yang benar-benar di gilai cewek model Reyna ? cewek gatel yang memeknya obral sana sini ? sementara untuk Benny ? siapa yang tidak mau di suguhi memek gratis begitu ? memek kota lagi ? itu mungkin yang dipikirkan Benny.


Sayangnya Benny sudah main hati dan perasaan, dan Reyna dengan kejam memainkan aktingnya bak cewek yang tidak bisa di ajak nikah karena faktor agama THOK !!!....bullshitt bangett.


Kalau emang benar agama tidak mungkin di kutak katik lagi dalam hubungan mereka ini harusnya dia sudah pisah ama Benny, bukannya seperti sekarang ini malah makin intens minta di tusuk hampir seminggu sekali !!!

PERE IBLISS !!! aku jadi emosi sendiri, cemburu dan terbawa perasaan ....dengan perasaan yang menggelayuti seperti itu aku pergi ke kantor sekarang, terlambat sudah aku masuk kerja hari ini, waktu sudah menunjukkan hampir mendekati jam 8 ketika aku keluar pagar kost ...tapi WHAT THE HELL !!!


 Sepulang kerja rasanya aku merasa masih capek banget, karena tadi di kejar deadline akhir bulan, jam sudah menunjukkan pukul 8 lewat ketika aku sampai di kawasan kost ku di belakang KC planet holywood jaksel.

Seperti biasa aku makan dulu di warteg di depan kost an, kalau udah ke capean begini aku jadi malas makan, minum es teh manis malah bikin kenyang dan segar...aku minta di bungkuskan saja satu lagi es teh manis dengan pemilik warteg..di wadahi dengan gelas plastik kubawa balik ke kost eh teh manis itu.


Hawa malam ini memang panas, mau hujan barangkali pikirku...

Sesampai di kost aku lantai atas, masih sepi..lampu malah belum di hidupkan, gelap gulita jadinya hanya di terangi cahaya dari lampu-lampu gedung perkantoran dari kejauhan.


Aku gerah pengin segera mandi, lepek rasanya kalau belum mandi, lengket oleh keringat.

Selesai mandi aku bawa gelas plastik teh manis yang kubeli tadi, aku duduk di pelataran loteng kost...segar banget rasanya....menikmati udara Jakarta di waktu malam di kost an sederhana sembari memandang dari kejauhan gedung-gedung tinggi yang masih bertaburan cahaya lampu, jam 9 malam kurang sekarang.


Aku SMS kakakku, menanyakan khabarnya, sudah lama aku tidak main ke Bekasi.
Aku punya kakak yang sudah menikah yang tinggal di Bekasi. kalo lagi ada waktu senggang biasanya aku main dan nginep disana.

Asyik SMS an kudengar suara anak tangga...Pasti Benny !!




Benar saja dugaanku, siapa lagi kalau bukan dia, secara di kost an atas hanya aku dan dia saja penghuninya.

Kali ini dia sendiri, tidak membawa perempuan itu, sudah puas mereka semalam, main sampai DUA KALI !

"Heiii Bennnn...."Sapaku riang.

Benny tersenyum "Hei Rif, tumben dah nongkrong aja "

"Iya nehhh ...ihh panas banget Ben, ini aku Beli Es Teh manis di warteg depan, buat ngadem euyy " kataku semeyakinkan mungkin, padahal aku memang berharap bertemu dengan dia malam ini.


Benny duduk di tembok yang sama seperti malam itu juga, bedanya pakaiannya kemeja kerja hari ini, dia terlihat lebih rapi....dia menaruh ranselnya yangbesar dan isinya padat itu ke lantai semen loteng.

"Emang panas banget yahh...kapan hujan turun ? " Ujarnya..dia melepas sepatunya.

"Harusnya sih bulan depan ya, kan udah bulan agustus ini Ben, hujan kan biasanya sekitar bulan September...." aku menjawab pertanyaannya.

Benny menarik nafas panjang, berat sekali kayaknya.
Dia melepas kancing atas kemejanya, dua biji, aku nyaris ternganga,,,tidak tau dia ada bencong haus di depannya..dia mengibas-ngibaskan baju yang terbuka itu untuk membuat angin biar adem.

"Gimana Ben ada laku lagi hari ini jualannya ? " Aku mencoba untuk mebuka topik.

Benny tertawa, mengambil kotak rokok kembali dalam kantong celana nya...marlboto keluar lagi satu batang.

"Yahhh lumayanlah Rif..ada terjual 3 unit..saingan banyak banget sih...namanya juga pameran, dealer dari mana-mana ikut jualan kan ? " Benny menghembuskan asap rokoknya ke udara.

Aku suka gayanya, lelaki sekali....tapi dia keliatan capek dan ada pikiran juga kalo kuperhatikan.


"Yahhh lumayan lohhh...kan daripada tidak sama sekali Ben..." kataku sembari tertawa...

"Iya itupun di bantuin Reyna kok Rif, dia yang dapat cusomer tapi dia merekomendasikan si customer utk ngambil di dealer ku saja mobilnya, susah kalo kita yang cowok jualan...untung-untungan, kalo ama cewek orang kan lain lagi " Kata Benny sembari tertawa.

Iya sih dalam hatiku, ya lagipula itu juga sebagai balas terima kasih Reyna ke eloe Ben karena sudah bikin dia enak di kasur batinku geram.

"Iya sih cewek lebih mudah ya kalo nawarin cowok beli mobil " kataku sembari tertawa.


Benny mengiyakan tiba-tiba Benny memutar-mutar lehernya, sembari agak meringis juga dia.

"Kenapa Ben ? sakit leher ya ? " Kataku melihat tingkah dia saat itu.

"Iya nih pegal, salah bantal kali ya ? " Katanya sembari memijit daerah lehernya.

Salah bantal apa salah gaya pas negntott semalam ? ujarku gemas dalam hati.

Tapi aku berkata lain " Pegal ya ? mau aku bantu pijit ? " aku berharap-harap cemas dengan tawaranku itu.


"Aku sih nggak ahli banget mijit tapi mungkin kalo lehermu di bantu di tekan-tekan gitu jadi enakan kali Ben ? " aku berkata terus terang, aku emang nggak biasa mijit.

"Nggak usah Bro, ngerepotin, kasih balsem aja ntar biar enakan " Benny menolak halus...


"Emang Benny ada balsem nya ? " aku memaksa, I Insist....

"Ntar aku belilah besok Bro sebelum ke kantor " Ujarnya sembari bersender ke dinding loteng, dia biarkan lehernya sakit.

"Ihhhh jangan..aku ada kok Balsem Ben...tunggu ya " Aku lari ke kamar, aku tidak menunggu jawaban Benny, this is my chance.


  Aku ambil balsem yang emang aku simpan di kamar, aku juga sering sakit leher jadi aku selalu sedia di laci kost.

Aku keluar menemui Benny kembali.

"Wah Bro jadi ngerepotin " Benny jadi tidak merasa ke enakan denganku.

"Ihh biasa aja kalii ahhh . sini aku gosokin sebentar " Aku memaksa.

Benny tertawa " Aku olesin sendiri aja Bro ".

Aku membuka tutup balsem nya, ku ambil dengan jariku.

"Sini aku pijitlah Ben sebentar..." Aku memegang leher betonnya, for the first time... aku menyentuh langsung kulitnya.
 Benny jadi pasrah saja, dia berbalik arah, punggungnya menghadapku.
Siapa yang bisa menolak jika banci nekat sudah memaksa ?

Untuk pertama kalinya aku bisa memegang kulit Benny, tanganku rada gemetar....aku seperti ingin terpejam, aku ingin menikmati sekali sentuhan yang pertama ini.

Terasa lekuk leher betonnya, basah....Benny masih berkeringat, licin...Tanganku pelan meyusur kulit di sekitar lehernya, kulitnya yang hitam terlihat sangat kontras dengan kulit tanganku yang putih, aku memang anak rumahan, beda dengan Benny yang memang anak kampung senang aktivitas Outdoor sejak kecil...


Aku meletakkan dua telapak tanganku ke lehernya...masing-masing menyentuh leher kiri dan kanannya...

Jarak kami menjadi dekat, belum pernah sedekat ini sebelumnya, aku bisa mencium bau tubuh Benny, tidak perlu menghirup dalam seperti yang kulakukan selama ini cukup dengan menarik nafas pelan, baunya masuk ke cuping hidungku....manly, sangat luar biasa manly, tidak ada bau parfum, hanya bau lelaki ....Benny tipe pria yang hanya bermodal deodorant saja sepertinya, pewangi deodorant itu pasti hanya di poles sedikit di kerimbunan bulu ketiaknya, setlah itu sudah, tanpa polesan apa - apa lagi.


Bau nya enak,,tidak terlalu tajam, tapi bau keringat lelaki, aku mengirup pelan di dekat lehernya, Benny tidak melihatku, dia membelakangiku.

"Gimana Ben ? Enak nggak ? " Aku berbisik tertahan, aku agak gemetar, gemetar nafsu....Benny tidak tahu itu.

 Pelan aku mengurut leher si pejantan ini, meyusuri leher beton nya, terasa licin di tanganku, ada keringat disitu....

Benny meringis pelan, tak menyangka aku pijitanku membuat dia keenakan, sakit tapi enak katanya.

Aku tau aku juga pernah mengalami sakit leher yang sama, kata orang salah bantal, ada yang bilang karena di pegang dedemit, tapi menurutku untuk kasus Benny ini karena salah gaya atau terlalu brutal gaya permainannya.


Aku bisa bayangkan gaya si pejantan ini mengentoti pacarnya semalam, lama dan liar pasti permainannya, juga brutal ...terbukti dari banyaknya pejuh yang tertampung dalam kondom pagi tadi yang kutemukan di keranjang sampah, dua kondom bekas, dua kali ngentott.....kuat bak banteng si Batak ini.

Aku mulai menggerakkan jemari tanganku ke lehernya yang kekar, menyusuri kulitnya yang basah lembab, keringat membasahi leher nya.

Kulit Benny yang hitam kontras sekali bertemu dengn kulit tanganku yang putih, aku memang Gay rumahan, sementara Benny Straight yang gila aktivitas outdoor....aku bergidik di buatnya.


" Gimana Ben pijitanku ? enak ? lumayan kan ? " aku bertanya lagi ke dia, aku pengin tau apakah dia suka atau malah ke sakitan, karena beberapa kali dia menggerakkan tubuhnya pada saat aku menekan kencang, dia meringis dan mengaduh melenguh ...aku suka lenguhannya, mengingatkanku akan lenguhan dia di malam aku intip dia Onani di kamar mandi waktu itu.

"Enak Bro..sakit tapi enak " Kata Benny...

Aku memegang kerah bajunya...aku ambil lagi balsem, ku gosookan ke tanganku, meratakannya di seluruh telapak tanganku lalu aku bilang " Sebaiknya kemejanya di lepas aja Ben, biar nggak kena balsem, biar juga leher belakangmu ku gosok juga pake balsem ".


"Di buka saja ya ? " Benny bertanya agak ragu, entah apa yang buat dia ragu, mungkin sungkan sudah merepotkan aku.

Aku langsung bilang iya, HARUS ITU !!! kataku girang dalam hati.


Ketika Benny mulai menarik bagian bawah kemeja nya dari celana kerjanya untuk mempermudah dia membuka bajunya itu aku mendapat ide baru, aku harus bilang ke Benny, semoga dia mau, aku berharap sekali dia mau........


"Ben kalo loe buka baju disini bukannya malah tambah masuk angin nantinya ? disini kan dingin ? " tanyaku pura-pura lugu, aku berusaha bersikap se natural mungkin, aku kepingin dia menganggap pertanyaanku itu adalah pertanyaan yang biasa saja sehingga dia tidak akan berpikir macam-macam mengenainya.

"Jadi gimana Bro ? nggak usah buka baju ? "ujarnya malah balik bertanya, tapi benar dia emang lugu.


Aduh gebleg amat sehh ini Straight ? ya masak itu sih jalan keluar dan pilihannya ??? geramku dalam hati.


"Nggak maksud aku apa nggak sebaiknya di kamar aja, aku urut sebentar, biar eloe nggak masuk angin Ben kalau mijitnya di dalam" Terpaksa aku menggunakan kata SEBENTAR agar dia mau menerima ajakanku itu.

"Ohh iya Bro, sebaiknya di kamar aja, tapi bener Bro nggak ngerepotin nih ? " dia bertanya lagi, aku tau dia rada sungkan, tidak ingin merepotkanku, dia tidak tau ini seprti MIMPI bagiku, mimpi bisa memegang secara langsung tubuh nya yang berlekuk tegap indah itu.

"Ya nggak lah Ben.. kita kan tetangga, siapa lagi sih yang bakal nolongin kita kalau bukan tetangga sebelah, orang bilang tetangga sebelah itu bahkan lebih dari kelurga dekat Ben..jadi udah lah..nggak apa-apa kok..biasa aja Ben " Aku rada memaksa, sembari membantu dia mengangkat tas ranselnya yang berat yang di letakkan di pelataran loteng .

"Sipp Bro....thank you banget Bro..pijitan mu enak, leherku dari siang tadi susah di gerakkan, kalo noleh ke kiri atau kekanan sakit euyyy...pas loe pijit rasanya sakit tapi enak " Benny berkata bahagia sembari tertawa " Ke kamarku aja boss, ok ? " katanya lagi.


Aku memang gay terkutuk, setan alas, gay tak tau diri....aku merasa jahat sekali, Benny yang lugu dan pikirannya lurus, tidak pernah terpikir apa-apa di otaknya mengenai kebaikanku malam ini, rasa terimakasihnya tadi membuat perasaanku tidak enak. aku mau membantu tapi tidak tulus, aku punya maksud tertentu...

Pengin kubatalkan saja jadinya, tapi melihat Benny yang sudah berjalan ke pintu kamarnya, dan membuka kuncinya malah membuat aku semakin bingung....maju tidak maju tidak...

Benny melangkah masuk, wajahnya ceria, dia suka akan kebaikanku, dia menerima tulus bantuanku, pikirannya lapang dan bersih, Benny ini lugu terlihat dari wajahnya, sementara dia tidak tau seorang SETAN IBLIS sedang melangkah masuk ke dalam kamarnya untuk pertama kalinya .........

 Pelan aku memasuki kamar Benny untuk pertama kalinya dalam hidupku...kamar straight, kamar lelaki, seperti memasuki candi suci aku menikmati pemadangan di yang terhampar di depanku dengan deg-degan dan hati-hati , aku takut bikin salah, seperti takut buat dosa....

Kamar lelaki, baunya khas, bau minyak rambut dan rokok....kulihat sekeliling, di dinding tripleks ada kaca yang segi empat yang merupakan fasilitas kost, tapi di sebelahnya tergantung kalender bawaan Benny.

Kalender bergambar model cewek ber swimsuit, cewek-cewek asia, sepertinya cewek Jepang ala-ala Miyabi..kalender itu kalender iklan mobil ber Merk, tapi pose-pose cewek di dalamnya benar-benar menantang, semuanya pamer bongkahan pantat dan tetek besar yang cuma di tutupi selapis swimsuit seadanya...hemmm khas sekali, lelaki suka memajang foto-foto mesum seperti itu di dinding kamarnya, Benny salah satunya.

Kulihat di lantai kamarnya bertebaran majalah Sport dan tabloid Bola, semuanya tentang olahraga, bertebaran begitu saja, tidak tersususn rapi. ...mobil dan sepakbola yang mendominasi isi beritanya, bacaan Benny ketika santai.....


Di atas meja yang merupakan fasilitas kost, ada TV 21 inci..banyak film-film VCD di sebelahnya, tapi aku tidak berani melihat-lihatnya, lancang aku jika membolak-balik barangnya, aku baru saja mampir pertama kali kesini...


Aku memandang kamar Benny, sama besar dengan kamarku, tapi khas sekali, tidak banyak pernak pernik di kamarnya, semuanya seperti apa adanya saja, tidak ada hal-hal yang berbau fancy.....di lantai kulihat juga asbak rokok, masih penuh puing batang rokok bekas di dalamnya...di belakang pintu kulihat ada baju-baju dan celana pendek bekas pakai yang belum di turunkan, sepertinya di gunakan saat dia mau tidur.

Aku juga liat ada dua botol wiskey kosong, wiskey bermerk yang botolnya bagus, di jadikan Benny sebagai pajangan di dekat meja Tivi....

Selain itu ? tidak ada apa-apa lagi, hanya lemari fasilitas kost yang tertutup rapat serta galon aqua serta kasur yang terletak di lantai kamar dan karpet kecil warna hitam di sebelahnya.


Simple, minimalist dan lelaki sekali kamar si Pejantan ini......


Aku duduk di lantai kamar Benny, di atas karpet hitam sebelah kasurnya ...aku masih melihat isi kamarnya ketika Benny mengejutkanku dengan tawarannya " Mau minum Bro ? " katanya , dia membuka isi tas ransel besarnya mengeluarkan beberapa Kaleng Coke, dia memberikan kepadaku satu kaleng.


Aku tidak menolak...entah kenapa aku bahagia sekali saat ini, ada perasaan lain, ada perasaan lebih dekat, lebih akrab leagi dengan Benny, ada persahabatan yang di tawarkan dia malam ini, aku berbunga-bunga sekarang....

 Aku taruh minuman kaleng itu di karpet, aku buka tutup balsem " Ayo Bro sini tak pijit lagi " aku menawarkan diri.


Benny menutup pintu kamar kost, wajar dia melakukan itu, angin di depan bakal masuk kamar kalau tidak di tutup serta mengundang nyamuk datang juga jika pintunya dibiarkan terbentang lama .....tapi aku memandangnya lain, aku memandangnya secara luar biasa, aku merasa berada di dalam penjara bintang lima sekarang, tak ada jalan keluar, tak ada kesempatan lari,tak ada orang lain, aku terjebak berdua di dalam sebuah kamar dengan seorang pejantan STRAIGHT SEJATI, aku merasa terpenjara dalam SURGA sekarang.


Kulihat Benny pelan-pelan melepas kancing kemejanya satu-satu, sebelumnya sudah dua kancing atas yang lepas, menampilkan dadanya yang masih berkaus singlet, dada yang menggembung sekal, dengan bulu dada mengintip sedikit dari kaus singletnya yg lusuh itu.

Kini dia lepas kancing ketiga, ke empat, kelima....aku lemas....astaga apa ini mimpi Tuhan ?

Benny melepas santai kemejanya, tidak ada tendensi apa-apa, tidak ber slow motion agar kelihatan seksi, dia nyantai, dia melepas baju karena aku akan memijitnya, dia tidak memikirkan apa-apa.


Tapi aku lain, ketika kemeja itu sudah tidak lagi menutupi tubuhnya aku jadi seperti gila..aku memandang dekat sekali ke tubuhnya, tangannya yang besar dengan pundak yang tegap padat pertama kali kulihat secara dekat sekali, bisa kujangkau dengan jariku....


Aku gagu tapi aku terus maju " Kaos singletnya lepas aja Bro, biar enak ..ntar loe bisa pake balsem ini untuk di olesin ke dada eloe biar hangat.."


Benny mengiyakan saja dengan santai lagi-lagi melepas kaos singletnya, di tarik keatas kaos itu melewati kepalanya, tangannya merentang keatas, ketiak lebatnya terekspos secara penuh sebentar...indah...indah karena ketiak itu berada di tangan yang bagus, tangan itu tidak kurus, tangan itu besar, dengan punggung yang tegap. sehingga ceruk ketiaknya kelihatan seksi, untung Benny tipe pria yang cuek, bukan tipe pria yang peduli ama kerimbunan bulu ketiak, dia biarkan alami saja bulu-bulu itu tumbuh, aku suka......


 Ada bau lain di kamar sekarang, benny menghidupan kipas....bau itu jadi datang silih berganti di tiup angin seperi bermain di cuping hidungku, datang dan pergi...


Bau Benny, bau nya lelaki sekali...aku tau bau itu datang dari kerimbunan bulu di ketiaknya, baunya enakkk....tak menyengat sekali karena aku yakin ada polesan deodorant disitu, tapi tetap baunya bau Benny, dia belum mandi, keringat nya masih menempel kuat di situ.

Mungkin juga bulu di dadanya turut ikut andil malam ini, yang pasti bau itu tadi tidak begitu nyata sampai akhirnya Benny melepas baju dan singletnya....aku seperti berada di pabrik parfum mahal sekarang.


Benny duduk, di karpet, " Gimana Bro ? kayak tadi aja yah ? " tanyanya .

Aku mengiyakan, Benny kembali ke posisi seperti di luar tadi, dia membelakangi ku, punggung besar serta pundak tegap gempalnya tepat berada di depanku. dengan Bodynya yang coklat pekat sungguh luar biasa sekali pemandangan di depanku, kali ini hanya berjarak 10 cm di depan mukaku.


Aku menempelkan tanganku di punggungnya..OMG gemetar aku...untung tanganku beroleskan balsem jadi hangat rasanya, tak terbayang jika tanpa balsem, pasti dingin membeku...dingin karena takut dan gemetar...

Pelan aku memegang punggungnya, menyusuri bukit yang indah itu....keras terasa di tanganku tapi kulitnya licin saja....

Benny agak melenguh keenakan " Mantap Bro " katanya kemudian..lalu mendesis lagi..dia menikmati.

Aku jujur tidak pandai mimijit.....tapi tanganku suka berada d tubuh lelaki ini, tanganku mendadak lincah dan bergerak lancar menyusuri bukui-bukit berlekuk keras milik si Pejantan ini.

Aku lalu memegang lehernya, sumber sakitnya, ku tekan disitu, Benny agak meringis keras..dia mendesis....lalu dengan pelan aku membikin lingkaran-lingkaran disitu, benny menggelinjang kesakitan..."ahhhhh " kata Benny, tapi dia diam, tetap menikmati....aku mendekatkan kepalaku ke tubuhnya...selagi aku menekan di sumber sakit dilehernya , ketika Benny meringis nyeri , aku diam-diam meletakkan hidungku ke punggung tegap nya tepat di leher belakang, disitu kulihat ada keringat..hidungku menyambut nya..aku menggeser sedikit cuping hidungku di kulitnya yang hitam itu ..air keringat Benny menyentuh hidungku...aku merasakannya...basah di ujung hidungku, baunya enakk, puass sekali aku...... 


Aku terus memijit derah sekitar lehernya, ke leher bagian Belakangnya yang sekarang aku tekan ...Benny keenakan, dia mendesis...lalu tanganku menyusuri pundaknya yeng tegap...lebar sekali pundak itu, aku tidak ada apa-apanya di banding si pejantan ini...terbayang jika pria yang memiliki punggung dan dada selebar ini memeluk wanita, atau siapapun yang berada dalam dekapannya, pasti rasanya semua beban hidup akan berkurang...serasa di hibur dan di tenangkan jiwa kita olehnya...hemmmmm


Lama aku memijit pundaknya, Benny diam menikmati....

"Katanya loe nggak bisa mijit Boss, tapi ternyata enak kok " Kata Benny memujiku.

"Akhhh yang benar ? benar enak Ben ? ...aku sebetulnya jarang mijit jadi nggak tau apa aku bisa mijit atau nggak hehehe..tapi ternyata enak ya Ben ? " Aku bertanya rada sedikit manja, tidak kubuat-buat sekarang, berada di dekat lelaki ini berdua saja di kamar, dengan dia hanya memakai hanya celana saja dan membiarkan tubuh besar tegapnya telanjang tanpa penutup siapapun pasti akan mau bermanja-manja dengannya hehehe...pantesan si reyna betah berlama-lama di kamar kost yang sumpek ini, huhhh !!!




 







Benny, pejantan straight my secret admire part 16 (Menemukan KONDOM bekas pakai Benny)

Asyik sekali bercengkerama dengan Denny, banyak sekali cerita yang dia sampaikan ke aku, PDKT nya dengan seorang mahasiswa kota Malang yang sedang magang di perusahaan yang di auditnya mejadi topik kami selanjutnya, si mahasiswa adalah seorang Aremania sejati, pemain bola kampung serta supoter Arema Malang, pria yang doyan sepakbola selalu membuat aku dan Denny jadi horny sendiri untuk mendekatinya.


Waktu sudah menunjukkan jam 10 malam lebih ketika aku dan Denny berpisah, seperti biasa karena rumah Denny di arah yang berlawanan dengan tempat ku nge kost (Denny tinggal di daerah Cipete) maka ujung-ujungnya aku naik kopaja juga pulangnya, sementara Denny kemana-mana selalu nyetir mobil sendiri.


Sampai di kost aku masih melihat Mobil si pere itu parkir depan kost, lohhh ? apa dia nggak pulang dari pagi tadi pagi ?
pikirku.
Sebal aku naik ke lantai atas, kulihat kamar Benny terbuka, aku tidak berani melongok ke dalam, mungkin kalau tidak ada si Pere itu aku akan berani menyapanya,

 Aku langsung masuk ke kamar, tumben nggak ngentot mereka ? pikirku sebal dan gemas.

Kudengar suara mereka bercakap-cakap dan kemudian tertawa-tawa, beberapa kali si pere itu tertawa lalu sempat kudengar dia bilang " ihhhh nakal akhhh ..Benny akhhh ." jeritannya manja, entah apa yang sedang di lakukan Benny, lalu mereka tertawa lagi...aku tidak kepingin menguping tapi karena pintu kamarnya sendiri terbuka, otomatis suaranya terdengar sampai ke kamar ku yang persis berada di sebelahnya.


Dasar pere bandel, pura-pura nggak mau tapi nyosor terus, ketahuan dari jeritannya yang manja tadi.....jeritan yang malah bikin cowok makin gemasss untuk meremas....huhhhh!!!!.

Aku puter tivi saja, volume agak kubikin tinggi, malas dengar suara dari kamar sebelah.


Baru 10 menitan aku menonton, ketika kudengar pintu kamar sebelah tertutup..aku berdiri ...lalu suara orang berjalan menuruni anak tangga..lohh mereka pergi ? Si Reyna pulangkah ?
Aku mengintip dari jendela, betul suana lorong kost atas langsung sepi.

Aku keluar, kulihat dari luar jendela kamar Benny tivi nya masih hidup dan lampunya menyala, artinya Benny tidak akan lama pergi, mungkin dia hanya mengantar Reyna ke Bawah untuk pulang.

Aku mengambil handukku, aku mau mandi sajalah, sudah terlalu malam ini.

  Selepas mandi ketika aku keluar dari kamar mandi, aku sempat melihat Benny. Aku langsung menegur dia.


"Haii Ben, malam....tumben jam segini dah pulang ? atau tadi nggak kerja ? " tanyaku tetap memasang muka berseri secantik mungkin hehehe...


"Hei Bro...kerjalah Bro..tadi jaga pameran kok, yah lumayanlah ada prospek an " jawabnya " tadi pulang jam 7 an gitu deh dari pameran".


Hemmmm artinya mereka dari sekitar jam 8 an udah di kost tadi, sekarang udah jam 10 an lebihh..kalau begitu aku sudah melewatkan SEX SHOW mereka berdua tadi.


"Capek euyyyy ..."Kata Benny kemudian "Pengin cepet tidur biar besok segar untuk cari prospek an yang lebih banyak lagi".


Aku tau itu merupakan isyarat dari Benny bahwa dia tidak mau lama-lama ngobrol denganku, keliatan mukanya emang capek..capek habis genjot pastinya !!! batinku sebal.


"Ok deh Ben..iya lagian ini dah malam banget euyy dah hampir jam 11 " kataku mencoba menimpali, mencoba untuk terdengar biasa saja, padahal kecewa sekali.

"Ok Bro, met istirahat ya.....eh tadi tumben balik malem ? "Tanya Benny berbasa basi, tapi aku suka, ada perhatian juga dia, walaupun BASI banget.

"Ohh tadi biasalah makan dulu ama teman "Ujarku sumringah, aku suka dia memperhatikanku, walau sedikit dan tidak ada artinya tapi aku senanggg bangettt, kasian yakk gue, nasib gay yang CRUSH ama STRAIGHT.



Aku masuk kamar, mematikan lampu...kudengar kamar sebelah masih rada sibuk beraktivitas, suaranya rada rame...

Kuintip dari jendela, kulihat Benny meletakkan seprei kotor ke keranjang cucian.


"Huhhhhh !!! Ganti SEPREI !!!! pasti belepotan keringat ama pejuh ya !!! " Gemass sekali aku rasanya, kapan-kapan kalo ketemu si pere itu kujambak aja kali ya ? aku marah tapi juga geli dengan ideku itu sendiri.


Aku terbangun keesokan harinya, kulihat matahri sudah terang...hahhhhh ??? aku langsung bangun, laghh kok udah siang sihhh ?? aku melihat weker yang sudah berada di sampingku.


Astaga pasti pagi tadi aku sudah terbangun sekitar jam 5.30 ketika weker berbunyi tapi aku bangun cuma untuk mematikan weker dan setelah itu tidur lagi.


Kulihat jam sudah menunjukkan pukul 7 kurang, sialan batinku dalam hati...


Aku segera terburu-buru keluar, lorong kost sepi, aku ambil handuk melewati kamar Benny, kulihat sepatu Benny sudah tidak ada, dia sudah pergi pagi-pagi.

Semenjak aku satu kost ama Benny aku jadi tau dan bisa menandai apakah dia sudah pergi kerja atau belum juga apakah dia sudah pulang atau belum, aku tinggal melihat sepatu di depan kamarnya saja, jika septunya tidak ada berarti dia sudah pergi kerja begitupun sebaliknya jika malam-malam sepatunya sudah ada di depan pintu berarti si pejantan itu sudah pulang, sebegitunya ya aku perhatian ama dia hehehehe......


Buru-buru aku mandi dan bersih-bersih...
Keluar kamar dan aku mau menggantungkan handuk di jemuran sebelah kamar Benny ketika kulihat keranjang sampah Benny.....di situ ada bungkusan, plastik hitam...aku diam.

 Entah kenapa aku selalu pengin tau saja semua tentang Benny, aku penasaran, aku ingat aktivitas dia dan Reyna lakukan semalam, pasti mereka habis ML ktika aku pulang itu.

Pelan aku mengambil bungkusan plastik hitam itu, aku buka, deg-degan dan penasaran , dan .....terus terang yang tercium pertama kali olehku adalah bau yang khas, baunya kuat dan tajam ....bau SPERMA PRIA !!!.


Di dalam plastik hitam itu kulihat ada banyak tissue bekas pakai , penasaran aku mengaduknya sebentar aku mau mencari dimana sumber bau itu berada dan segera saja kutemukan ada dua buah sachet kondom sutra yang sudah tidak ada isinya lagi... DUA SACHET !!! sudah di sobek !!!..isinya sudah di keluarkan untuk dipakai.

Aku makin penasaran, ku mencari lagi..dan benar saja.....disitu, di antara tissue dan sampah sobekan plastik sachet kondom kutemukan sumber bau nya, KONDOM BEKAS pakai...di dalamnya masih tersimpan penuh hampir setengah dari kondom itu air pejuh, mani, sperma Benny, sperma pejantan KULUP itu....kental dan pekat putih warnanya.....aku takjub, tak lama kutemukan kondom yang kedua, juga hampir sama banyak isinya, dua kali NGENTOT !!, dua kali ganti KONDOM !!!


Aku lemas, baunya sangat khas, menyengat, bau sperma yang subur, yang keluar FRESH langsung dari lubang kencing kontol si pejantan Batak yang masih berkulup itu !!!


Ku pegang kondom yang berisi penuh sperma itu, agak berat....isinya nyaris setengah, dasar Batak gila !!....sekali orgasme bisa sebanyak itu, kental banget lagi....baunya itu lohh....tajam, bau sperma yang kuat, subur sekali mungkin si Batak itu, pikirku.


Pantes si Reyna nggak hamil-hamil, ternyata mereka kalo Ngewek selalu siap sedia.....semalam make dua kondom, dua kali main, si Pere racun itu bener2 haus seks!!


Pelan-pelan aku aku menaruh kondom penuh isi itu ke tumpukan tissue lagi, Kututup kembali kresek hitam itu hati-hati..lalu dengan rada sebal kubantingkan kembali ke kotak sampah...sebal !!!!!


Aku kembali ke kamar sembari cemberut, entah kesel karena melewatkan pertunjukkan semalam atau juga sebal ama PERE racun itu. 


Benny, pejantan straight my secret admire part 15 (Reyna emang PERE RACUN )

Hari itu aku bekerja seperti biasa, sibuk seperti biasa, tidak banyak yang bisa kulakukan......but still sebagai anak baru di dunia kerja aku harus semangat.

Sebelumnya aku suka dengan kesibukan, dengan sibuk aku jadi bisa melupakan waktu, semenjak pindah ke jakarta dan mulai kost aku ternyata lebih suka berlama-lama di kantor dan kadang membiarkan diriku lembur agar ketika sampai di kost hari sudah malam dan aku tinggal istirahat dan tidur saja jadinya, itu karena aku merasa kesepian, tidak banyak yang bisa dilakukan di kamar kost yang kecil dan panas itu, sehingga alangkah lebih baiknya jika berlama-lama mencari kesibukan diluar dan kamar kost hanya FULL tempat tidur dan istirahat di waktu malam hari saja.

Belakangan semenjak ada Benny masuk sebagai anak baru di kost dan mengenal dirinya lebih dekat, aku justru kepingin pulang lebih cepat, kepingin bisa bertemu dengan dia dan dimalam lalu itu dimana untuk pertama kalinya aku bisa ngobrol dekat dengan Benny di loteng pelataran kost atas jadi bikin aku ketagihan untuk menunggu dia pulang lagi dan pura-pura kepergok dia lagi duduk sendirian di loteng atas dan berharap dia menemaniku ngobrol lagi.


 Aku percaya dengan omongan SUHU Denny pakarnya penakluk cowok straight , mendekati cowok straight Tipe dua itu susah-susah gampang....dibutuhkan waktu, pengorbanan dan keberuntungan....


Jadi saya harus bersabar, time will tell, aku harus korban perasaan juga,..hampir tiap saat memikirkan dia, pulang kerja mau cepat-cepat pulang ke kost agar bisa bertemu dia, tapi kadang aku tidak beruntung, Benny sering sekali pulang malam, kadang lebih dari jam 12 malam pun belum pulang..aku sudah tertidur pastilah pada saat dia pulang karena ketika aku bangun pagi-pagi aku liat ada sepatunya di depan pintu kamar dia , jadi dia pulang pasti diatas jam 1 semalam.


Tiga hari ini aku bahkan tidak bertemu dengan dia, dari senin sampai dengan rabu aku bahkan tidak melihat dan bertemu dengan dia, aku rinduuuu setengah mati....kepingin rasanya mengetuk kamar dia ketika aku bangun pagi, pengin sekedar menyapa haiiii saja....tapi ya tidak mungkin....dia pasti masih tidur ketika aku bangun dan bersiap-siap untuk pergi kerja.



Aku mempunyai banyak alasan untuk bisa mengobrol dengan dia, aku akan bertanya sudah berapa unitkah dia berhasil menjual mobil di pameran kali ini, bagaimana khabar hubungannya dengan Reyna, banyak basa basi obrolan yang sudah kupersiapkan dengannya jika bertemu nanti....


Tapi terus terang above of all....saya rindu setengah mati dengan dia.............

Hari kamis pagi juga sama aku liat pintu kamarnya masih tertutup. semalam juga aku tidak bertemu dengan dia, padahal sudah bela-belain menunggu dengan sabar di dalam kamar, sampe jam 12.30 an malam pun dia belum pulang juga, akhirnya aku pun pasti tertidur semalam.

Selesai mandi aku bersiap-siap pergi ke kantor, sudah jam 7 an lewat aku harus pergi, aku biasa tepat waktu sampai di kantor, aku kepingin menjadi karyawan yang menghargai waktu, apalagi masih baru sudah sewajarnya jika tidak pernah terlambat.


Segera aku turun tangga kost dan sampai di pintu pagar depan ketika aku membuka gerendelnya, ada mobil sedan BMW berhenti tepat di depan pagar, aku jadi sempat terhalang lewat.


Aku menunggu sebentar ketika tiba-tiba pintu mobil itu terbuka, dan...REYNA...pere racun itu keluar...
Dia tetap ramah, karena dia masih mengenal aku " Pagi mas " katanya sumringah "Kerja mas ? " .

Aku yang sebelumnya masih rada terkejut karena terhalang mobil dan juga masih rada shock karena ternyata wanita yang selama ini di sebut-sebut Benny sudah hadir pagi-pagi di depan batang hidungku.

"Eh iya mbak....baru mau pergi " kataku tersenyum datar.

"Benny ada diatas Mas ? " berbasa basi dia menanyakan Benny kepadaku.

Aku yang sebetulnya memang belum ketemu Benny beberapa hari tadi hanya mengiyakan.

Aku pun berlalu, karena memang tidak mengenal begitu dekat dengan si Pere ini, tapi ketika sembari berjalan ke arah jalan raya Gatot subroto aku sempat menoleh lagi ke belakang, melihat mobil keluaran terbaru yang di pakai Reyna..


Gila tuh cewek tongkrongannya BMW euyyyy..pantesan dari ceritanya Benny Bapaknya Reyna aja bisa bangun mesjid di bintaro....luar biasa.


 Tak pikir-pikir cewek begituan mah harusnya dapat cowok yang setara juga euyyyy....bukan cowok kayak Benny yang cuma anak perantauan dari Medan, tulang punggung keluarga pula, dari cerita Benny dia bukan anak orang berada sekali, cuma datang dari keluarga berpenghasilan PAS-PAS an saja di Medan.

Bapaknya kalau tidak salah Dosen salah universitas swasta di Medan, sementara ibunya kepala Bidan di puskesmas disana.
Benny anak pertama dari 4 bersaudara, banyak yang masih harus di hidupin dan ditanggung oleh orang tuanya.

Benny memang pria baik dan tidak besar mulut setau aku juga pria straight memang tipenya begitu, dia tidak pernah menceritakan ke padaku betapa kaya dan berduit nya Reyna, dia hanya berkomentar bahwa reyna anak Ulama dan Bapaknya punya mesjid di daerah Bintaro.

Pagi ini aku baru melihat kenyataannya, Tongkrongannya aja Mobil Sedan BMW model terbaru, di banding Benny yang cuma motor Yamaha, ya nggak ada apa-apanyalah si Benny....

Pastilah ada sesuatu yang lain yang di cari oleh Reyna dari seorang Benny....




Sore itu aku ketemu temenku Denny yang kenesnya nggak ketulungan , semalam dia baru pulang dari Malang, dia bawa beberapa oleh-oleh untukku juga seperti biasanya.

Denny sendiri anak orang kaya, Bapaknya pejabat teras di Bandung.
Rumah di Jakarta Denny punya dua, dia bukan anak kost-kost an seperti aku.
Tapi jenis pekerjaannya yang aku suka, melintas ke berbagai daerah...jarang Denny menetap lama di Jakarta, dia salah satu auditor handal di salah satu BUMN disini.

Dengan dia aku banyak curhat-curhat an tentang Benny....kali ini aku membahas Reyna.

"Akhhh jangan salah loe nekkkk, hari gini gitu lohhh, banyak cewek bandel datang dari keluarga berduit kayak si Reyna , ya kayak aku saja contohnya, wanita bandel dan bapak gue berduit " Kata Denny cuek, aku ngakak.

"Loe pikir cuma cowok doang yang gila seks ? jangan salah loe bokkk cewek juga apalagi yang bandel kayak gitu mereka juga seks maniak lohhh, jadi bisa aja si Reyna itu cuma maunya main-main doang ama Benny, udah jelas mereka berdua nggak mungkin pindah agama kan ? jadi ngapain di terusin ? palagi loe sendiri bilang Benny itu bukan cowok kaya, jadi apa yang di cari oleh si pere itu ? " Denny nyerocos mulutnya mencong-mencong, kami sedang duduk di salah satu sudut cafe di daerah Ratu Plaza.


Aku manggut-manggut mengiyakan.

"Menurut gue sih si Reyna cuma mau having Fun aja ama si Benny sebelum ntar dia dapat cowok yang setara ama dia tapi gaya seks nya membosankan, ngerti kan loe maksud gue bokkk ??? " ujar Denny sembari menyeruput Kopi lattenya .

Aku mengerti,

"Palagi si pere itu SPG mobil kan ? aduhh udah dehh..aku mah dah tau banget pergaulan kayak itu mah...loe kalo nggak bandel jangan jadi SPG mobil deh " kata denny puass.

Hemmmm.....aku mulai termakan omongan Denny....banyak yang bisa kutarik dari uraian Denny sore ini...satu : emang cowok doang yang demen seks, cewek juga ada,...Dua : Having Fun bukan hanya milik cowok saja, cewek pun ada yang cuma mau having Fun ..Tiga : Kontol gede, emang gay doang yang doyan ? cewek juga banyak yang doyan, apalagi kalo ceweknya bandel dan cuma cari having FUN doang ....


Aku terdiam, geram.....Reyna emang PERE RACUN !!!!



 

Benny, pejantan straight my secret admire part 14

Keesokan harinya aku bangun pagi-pagi sekali...sekitar jam 6 an, seperti biasa, I HATE MONDAY..mataku masih nanar...belum balik lagi nyawaku, tidur nyenyak sekali semalam.

Nyenyak karena aku bisa orgasme, seperti biasa ibarat selesai berhubungan seks rasa kantuk yang paling dalam pasti langsung menyerang.

Merasa segar pagi ini, teringat rentetan kejadian semalam..teringat lagi percakapan aku dengan Benny ketika duduk di loteng , bagaimana beberapa kali aku menunjukkan sikap ngondekku, perangai halusku di depannya...bahkan secara terang2an walaupun dengan nada bercanda aku mengutarakan bahwa dia adalah tipe idamanku, aku berpikir bagaimana nanti sikap Benny selanjutnya terhadapku ? Apakah dia akan menjauh ? terbayang aku selama ini Benny selalu di kelilingi teman2 pria yang setipe ama dia, gila memek, dan tukang main wanita, lingkungan straight....linkungan keras dan liar, linkungan pria2 yang bersikap cuek dan seenaknya.

 Teringat aku akan kata-kata Denny temanku yang ngondek sejak lahir itu : "Eloe kalo emang suka dan doyan ama straight Bokk, harus pinter-pinter deketin...tapi sejak awal loe emang harus berani nunjukin sifat asli loe, artinya loe harus cuek untuk bergaya ngondek, keluarkan aura kewanitaan loe...nagh dari situ tinggal loe liat sikap dia, akan ada dua pilihan disini bokkk :


PILIHAN PERTAMA : Straight yang jahat dan HOMOPHOBIC dan suka gelian atau jijik liat orang kayak kita biasanya mereka akan menjauh dan takut ama mahluk yang namanya GAY atau BANCI.

Tapi ada Straight dengan tipe yang lain, straight itu adalah straight dengan PILIHAN KEDUA : straight yang baik dan cuek. Biasanya mereka ini akan bersikap santai aja ama orang-orang kayak kita setelah mereka tau kita gay, tapi mereka punya prinsip. Prinsip STRAIGHT yang baik adalah : terserah sikap loe mau gimana asal loe nggak ganggu gue, gue sih fine-fine aja.....Loe boleh berteman ama gue asal loe baik dan nggak macem-macem ama gue, gue santai aja ama loe.



Untuk Straight dengan pilihan PERTAMA itu artinya ceritanya sudah TAMAT lah ya, no chance bangetlah , gue aja yang ngondek abis gini kagak mau ama straight dengan pilihan pertama itu, mereka sok cakep sok keren pdhal siapa juga yang mau ama mereka " ujar Denny dengan keness.


Nagh untuk straight pilihan kedua ini bakal UNIK kejadiannya bokkk, kemungkinan untuk loe bisa deketin itu susah-susah gampang, tergantung cara loe ngedeketin mereka, deket bukan berarti loe mau ajak seks ya, tapi deket cuma sekedar berteman pun kadang susah.

Loe tau dongg straight gitu lohhh, matanya kan selalu ke wanita, straight Playboy itu akan selalu di kelilingi wanita dan juga teman2 straight nya yang lain, itu akan menjadi tembok buat eloe untuk bisa sekedar berteman ama dia, tapi sekali lagi tergantung cara pendekatn loe ke dia...it takes time bahkan butuh KEBERUNTUNGAN serta PENGORBANAN untuk dekat ama orang seperti ini bokkk....ingatlah kalo keberuntungan sudah bisa loe dapatin loe akan bisa mencapai apa yang eloe inginkan, well who knows....??????


Kata-kata Madame Denny selalu terngiang-ngiang di telingaku...Denny pelacur ngondek yang auditor handal itu memang sangat expert dalam soal takluk menaklukan straight.


Aku terdiam di kasur kost ku, merenung.....


 Aku bangun dari kasurku, weker jam 6.30 pagi berbunyi, aku berdiri, mematikan weker, kemudian aku melihat ke kaca sebentar.....senyum sendiri aku melihat mukaku, muka gay tukang ngintip straight mandi, straight bajingan, straight liar macam Benny. .....aku kemudian mengambil perlengkapan mandi ku yang kutaruh dalam keranjang kecil yang kuletakkan di lantai kamar kostku ini ...

Sudah bangunkah Benny ? aku kepingin tau sikap dia sekarang, sikap dia pagi ini , tipe yang manakah Benny kira-kira ya ? pikirku deg-deg an.


I Must prepare for the worst.


Aku membuka pintu kamar, udara pagi masih terasa sejuk, gedung-gedung tinggi di jakarta masih belum banyak yang mengisinya, karyawan masih belum banyak datang.

Aku melewati kamar Benny yang masih tertutup....entah kenapa setiap melewati pintu kamarnya aku selalu...selalu..selalu berharap dia membuka pintu, berharap dia akan sekedar mengucap hai aatau sekedar berbasa basi denganku, bisa gila aku !!

Dia pastinya masih tidur sekarang, aku pun pergi mandi. kerja hari senin selalu bikin malas, selalu banyak pekerjaan yang menumpuk, belum lagi macetnya...akhhhhh......
Kurang dari setengah jam aku selesai mandi dan bersih-bersih, di luar matahari mulai timbul.....aku keluar kamar mandi...disana...di depan pintu kamar nya, Benny berdiri....aku deg-degan....berbinar2 mukaku , hatiku serasa berbunga...akhhhhh..kenapa ya kok aku sekarang udah kayak cewek yang sedang di rundung asmara...ada rasa malu dan tersipu-sipu kalau melihat Benny, pejantan straight itu, kasian yakkk aku...,.....aku mencoba tersenyum dan menyapa seriang mungkin.....

 Benny hanya memakai kaos singlet seadanya, kulihat kaos singlet itu sudah ada bolong-bolongnya, kaos singlet butut yang sudah lama dan sering dipakai ....kamar kost yang panas tanpa ac memang membuat tidur yang paling nyaman adalah memakai baju yang seperti Benny pakai sekarang, seadanya saja, nyaman, comfortable, dan bikin sejuk badan....

"Pagi Bennnnn.......gimana khabar pagi ini ?? " Ujarku menyapa mencoba untuk riang...padahl dalam hati aku deg2an setengah mati....aku mau liat reaksi dia...yang manakah Benny ? straight tipe apakah dia ???


  Tiba-tiba Benny Mendongak ke arah ku, dia sedang berjongkok, meyemir sepatu kerjanya, pameran mobil masih berlangsung dia harus tampil rapi dan chic.

Dia tersenyum, tidak terbiasa barangkali di tegur seperti itu apalagi oleh sesama cowok, dia menanggapi dengan wajar saja " Hei Rif, pagi juga, baik....semalem tidur nyenyak mungkin karena kecapean juga ya ".

Aku lega dengan sikapnya, tapi aku juga geli dalam hati, eloe nyenyak karena eloe kecapean habis ngocok dengan liar dan brutal semalam, muncratan yang luar biasa gila...Tadi ketika mandi tadi aku cari bekas muncratan itu di dinding kamar mandi, tapi sudah tidak ada, gone...mungkin sudah disiramnya semalam untuk menhilangkan jejak.


Aku tertawa lega, Benny bersikap biasa saja, aku tidak mau dengan norak mengganggunya lebih jauh lagi, He need space...aku cuma bilang " Semoga hari ini banyak jualan eloe yang laku Ben ".

Dia tertawa dan dia hanya bilang thanks Bro.