Sunday 20 October 2013

Benny, pejantan straight my secret admire part 12 (Mencoba jadi NGONDEK)

Selalu terngiang-ngiang nasehat Denny itu saat aku memikirkan BENNY, pejantan batak berkulup tebal itu....

Bak nasehat dari seorang nenek ke cucunya yang masih balita nasehat Denny itu selalu kuingat.....

Haruskah aku tampil ngondek sedikit demi sedikit mendekati Benny ? sekedar agar dia tau saja bahwa aku BANCI ?


Kalau aku selalu tampil jaim dan tampil sebagai lelaki seperti selama ini mungkin akan butuh proses lama mendekati Benny, dan kemungkinan GAGAL juga besar..


Benny akan terus menganggap ku sebagai teman cowok saja kalau begitu, akan menganggapku angin lalu, dianggap sebagai teman kost kamar sebelah saja kalo aku tampil terus seperti ini.


Tapi kalau aku mulai sissy tetapi kemudian dia masih mau berteman serta masih merasa di zona aman dan seperti kata Denny mereka masih nyaman-nyaman aja dengan sifat banciku itu maka saat itulah aku mulai mengatur siasat ??



Tapi mampukah aku ?
Bergaya ngondek di depan Benny, mulai menunjukkan sifat kagumku ke pada dia secara centil ? agar dia tau bahwa aku lelaki berperangai halus ?


Hemmmmm............i'll think about that.


 Hari sabtu dan malam minggu berlalu...tak ada kejutan buat gay seperti aku...dan Benny ?? Tidak pulang ke kost dia ..pejantan seperti Benny aku yakin pasti banyak yang mau nampung di malam minggu, ingin merasakan ke kekaran kontol nya yang gemuk itu, kontol hitam berjembut lebat , apalagi cewek2 SPG mobil yang kecentilan, saingan gay penyuka straight seperti aku.


Selepas makan siang sehabis tidur siang aku berdiri di depan kaca, memperhatikan wajahku, berpikir sejenak...aku berbicara di depan kaca...mengulang-ulang kata...hemmm benar terlalu lelaki..harus diubah sedikit...sedikit centil...aku berlatih...bagaimana biar keliatan sissy ? mataku ku kerlingkan sedikit ketika berbicara, aku ngikik sendiri...terlalu berakting pikirku...tapi aku persistent orangnya...aku oarngnya giat..aku harus berlatih.



" Benny apa khabar..ihh kemana aja malam minggu kok nggak balik ke kost sehh ? " aku berlatih di depan kaca, mengulang kata-kataku itu se sissy mungkin....aku geli sendiri jadinya.

 Sepanjang sore aku berlatih, berharap Benny pulang malam ini...besok kan hari kerja kuharap dia pulang dan aku sempat bertemu dan berbasa basi seperti waktu itu.

Aku mau mempraktekkan aktingku, beranikah aku ?
Pengen tau sikap Benny nantinya..apakah dia geli dan risih dengan sikapku nanti atau masih bersikap seperti biasa saja ?


To die for can't wait him home !!


Malam itu aku gelisah, makan malampun dekat warteg di dekat kosan tidak begitu semangat, karena aku deg-degan menunggu si pejantan pulang, dan aku takut kalau dia sudah pulang duluan maka kemungkinan bertemu dia akan kecil, kalau dia sudah duluan masuk kamar kemungkinan dia akan tidak keluar lagi sampai besok pagi, masak aku harus mengetuk pintu kamarnya sih ??

Selesai makan aku kembali ke kost, kost lantai atas sunyi, udara malam senin selalu sepi, malam senin membikin orang malas kemana2, besok harus kerja kembali, everybody seems hate monday.


Aku duduk manis di pelataran teras yang juga merupakan loteng dan tempat jemuran kosan ini. Waiting.....


Aku SMS Denny.
Dia masih di Malang, masih 3 hari lagi katanya.
Aku cerita malam ini akan memulai aksiku mendekati Benny si pejantan berkulup tebal itu dengan cara seperti yang dia ajarkan.
Jawaban si Denny temanku "WAY THE GO, Girl....WAY THE GO !! "
Denny bercerita semalam ketemu dengan mahasiswa Malang yang sedang kerja magang di perusahaan yang sedang dia audit, kemungkinan mereka akan kerja sama dalam melakukan audit perusahaan itu, Denny cerita cowoknya jantan sekaleee....dia sedang PDKT abiss ke cowok itu, si cowok Aremania sejati, suporter arema malang, pejantan suka bola selalu membikin aku dan Denni Klepek-klepek dibuatnya.....

 Jam menunjukkan jam 8 malam lebih ketika kudengar suara langkah berat di anak tangga kost, PASTI BENNY seruku girang dalam hati.

Girang sekaligus deg-degan.....Benar saja Benny, dan luar biasa sekali penampilannya, hanya memakai baju kaos kutung saja, kaos tanpa lengan, seperti ingin mempertontonkan lengannya yang besar dan berotot alami itu, kaosnya sudah rada butut, kaos lama kelihatannya, tanpa ada tulisan apa2 di kaos itu, polos warna abu-abu, aku suka, pria tampil alami saja,,,

"Hai Ben apa khabar ?" kataku dengan suara girang " ihh dah lama nggak kelihatan kemana aja sihh ?"

"hei bro pa khabar loe ? loe yang kemane aje nggak keliatan " kata Benny si batak berkontol gede ini mencoba berlogat betawi denganku. Dia duduk di depanku. di pelataran loteng kos2an yang sepi, dia meletakkan tas ranselnya yang tadi membebani punggungnya yang tegap gempal itu , dia meraih tas itu melewati punggungnya, lengan besarnya terangkat, mengekspose ketiaknya yang berbulu lebat itu sebentar, kulihat ketiaknya basahh....aku sedikit membauinya, i am exhale to catch that smell.......

"ihh aku sih di kost mulu nggak kemana-mana Ben..aku kan anak rumahan, emang Benny yang keluyuran mulu " kataku dengan suara sediktttttttt saja terdengar genit, aku mencoba untuk tidak terlalu berlebihan mengucapkannya.
Aku deg-deg an menunggu jawaban Benny.

Dia tertawa, meraba kantong celana jeansnya....merogoh kantung celananya...Kotak rokok marlboro keluar...hemmmmm aku bahagia, jika pria ingin merokok berarti dia ingin merasa santai, bakal duduk lama dia disini....i am so HAppy RIGHT now !!!.




Dengan santai Benny mengambil sebatang rokok, menyelipkan rokok itu di bibirnya yang lebar dan rada tebal itu, gayanya jantan sekali.....lalu dia menyorongkan kotak rokok itu ke arahku, khas pria straight, berbagi rokok ...senang dan susah selalu bersama...aku merasa tersanjung sekaleeee.....aku suka berteman dengan pria sejantan Benny.

Tapi aku tidak merokok, i am not a smoker..aku menolak dengan halus.
" Aku nggak merokok Ben, makasih yahh " aku menolak dengan rada manja sedikitttt saja lagi hehehe

"Ohhh masak ? kenapa Bro ? " tanyanya rada heran...dasar Straight, dipikirnya kalau semua lelaki pastilah harus merokok, tak terpikir di otak mereka kalau ada juga orang yang nggak doyan rokok, pergaulan Benny pasti di kelilingi pria jantan lainnya yang semuanya perokok, itu asumsiku.


" Ya emang nggak di biasain sih dari kecil nggak ngerokok " kataku tertawa.

" oo gitu Bro..ya baguslah Bro hidup sehat loe bro...minum juga nggak ? " tanyanya pengin tau.


" Minum ? Maksudnya nge bir getoo ? " tanyaku balik


" ya nge bir ya alkohol ..nge wiskey bro " katanya lagi, aku pandang dia, Benny emang pria bandel, rokok dan minuman beralkohol sepertinya biasa aja bagi dia.

" Apalagi itu, ya nggak lah...aku nggak suka alkohol Ben" ucapku jujur, aku memang aslinya bukan banci bandel, bukan juga banci dugem...aku jujur tidak suka rokok dan alkohol.


"Bro muslim ya ? nggak minum alkohol ? " katanya sembari menyalakan Zipponya, gayanya jantan sekali, jantan dan liar.


" nggak sehhh...bukan karena muslim Ben..tapi emang nggak suka aja minum gituan " kataku tertawa.


Benny tertawa, dia menyandarkan punggung tegapnya ke dinding loteng, nyantai dan lepass....kakinya rada ngangkang..aku suka liat kakinya, jeans nya terlihat ketat di kakinya yang berotot itu.

Dia menghisap rokoknya dalam, lalu mengeluarkan asap rokoknya sebagian dari hidung..aku rada menggeleng liatnya...perokok sejati banget pikirku.


" Sorry gue ngerokok Bro " ujarnya berbasa basi...aku senyum saja. senyum dengan mata rada sayu....hahaha


"semalam nggak balik ke kost Ben ? " Tanyaku menyelidik.

" Iya kok tau Bro ? " tanyanya heran...ya iyalah tau aku kan sedang mengintaimu Ben kataku dalam hati

" Kayaknya aku nggak liat kamu sehhh " jawabku tertawa.

" Biasalah Bro ..malam minggu " katanya tertawa, aku suka tawanya, giginya yang berderet putih di bibirnya yang lebar membuat aku kelepek-klepek.

"malam minggu waktunya cari cewek hehehe" katanya berkelakar lagi.

"hahaha..gila yakk Kamu Ben mang yang hari itu gimana ? " tanyaku berani, pertanyaan yang terlalu mencampuri urusan dia karena Benny bahkan tidak pernah menyebut-nyebut cewek yang di entotnya beberapa hari itu sebagai ceweknya ke aku.

" Yang mana ?? hahahaha " tapi dia terbahak.


" yang waktu itu ketemu aku di warteg itu lohh...yang mampir kesini juga " jawabku cuek.


" oo Reyna..ya iya....kok kamu inget aja sih Bro ? " dia kembali mengisap rokoknya dalam

" Iya lah kan baru berapa hari yang lalu tohh, jadi masih ingat " kataku


" iya bro..dia cewek gue..tapi lagi pusing Bro..susah..ribet masalahnya .." ujar Benny

Hemmmmmm aku suka ..aku suka straight yang mau curhat..aku mau mendengar masalah straight, masalah asmara mereka.


" Loh ribet kenapa ? kayaknya dah cocok banget deh kamu ama dia Ben " kataku mencoba meyakinkan, padahal dalam hati mau muntah liatt si perempuan itu, si racun berduri huhhhh !!!!


 " Masak sihh ? " Mata benny berbinar, straight memang lugu, pikiran mereka lurus, sekali di yakinkan orang langsung termakan, makanya banyak pria Straight terjebak dalam rayuan maut wanita...tapi aku juga wanita..aku mencoba jadi wanitanya Benny...hahahahaha

" Iyalah.... loe berdua cocok lah Ben...dia manis (Aku mencoba menekan perasaanku ketika memuji si racun itu ) sementara loe kan GANTENG jantan " ujarku cuekk...kepalang nyebur dehh sekalian pikirku nekat, deg-degan aku menunggu jawaban Benny, melihat reaksi dia........


"hahahahahaha...." Benny terbahak, tangannya ke atas, menggaruk kepalanya...ketiaknya yang basah berambut lebat terpapampang di depanku...aku meneguk ludah.

"Ganteng dari monas Bro " katanya setelah itu " canda loe Bro akhhh..." dia tertawa lagi. menghisap rokoknya lagi "gantengan loe kalee Bro "


Aku lega, dia nyantai aja dengan pujianku

" Ihhhh beneran loe Ben, loe kan ganteng kalee....tinggi gede gitu badanmu " kataku lebih jauh lagi melakukan manuver " fitness dimana Ben ? " tanyaku pengin tau.


" Fitness ? .......nggak fitness bro, perut gede gini kok fitness bro " ujarnya rada heran, benar saja kan pikiranku selama ini, Benny memang berbody bagus secara alami saja, pria bertulang bagus, tumbuh besar di tempa alam, perutnya juga tidak gede menurutku, masih wajar saja, tidak setipis pria dengan perut six pack tentu saja tapi juga tidak menggembul buncit, masih wajar dan enak di lihat..aku sudah melihat semuanya malam itu, melihatnya telanjang bulat, aku sudah fasih dengan lekuk tubuhnya..Benny tidak tau aku sudah pernah melihatnya POLOS....aku bahkan sudah melihat KONTOL nya yang berkulup itu.


"Kirain anak fitness Ben " kataku sedikit memuji

: Nggak Bro, pengen sih fitness, tapi malas kalau nggak ada temen " kata Benny " kalau ada temen kan semangat".

"Yahh olah raga paling sepak bola aja Bro di senayan " kata Benny (jaman aku ketemu Benny olahraga FUTSAL belum sepopuler sekarang, RED ) " anak-anak kantor bikin club bola di senayan, makanya kalo minggu kita kumpul rame2 maen bola disana "

Hemmmm aku jadi makin terpesona " jadi ini baru pulang maen bola Ben ? " tanyaku antusias, mataku aku berkedip-kedip menunggu jawaban dia.


"Iya Bro maen bolanya mulai jam 4, selesai jam 6 an, abis itu ngumpul makan-makan bro...abis makan jadi gembul lagi..percuma yakkk olahraga " katanya terbahak.

Hemmmm aku terdiam, memandang dengan takjub ke arah Benny, pria yang habis main bola baunya enak...di tim bolanya benny sebagai apakah ? Penyerangkah ? dari liat body dan bobot tubuhnya aku yakin pasti si jantan ini jadi peng - GOLL terbanyak, penetrasi nya pasti mantap ke gawang lawan, beringasan .....

 " ehh tadi bilang masalah mu ama cewekmu lagi ribet kenapa Ben ? " tanyaku pengin tau, aku pengin tau kelanjutan kisah Benny dengan si racun itu...

Benny menghembuskan nafasnya, rada berat, dalam..rokok tak lepas dari isapannya.
" akhh sulit Bro...aku sih penginnya serius Bro kali ini, dah bosan maen-maen tarus..umur dah tinggi Bro, dah 28 ..dah waktunya cari yang serius " Kata Benny mulai curhat lagi.


28 ? hemmm belum terlalu tinggi menurutku, tapi memang benar umur 28 merupakan umur pria yang sedang matang-matangnya, matang segalanya, puncak keliaran seks juga , pikirku ngeress.


"Loe barapa Bro ? " tanyanya pengin tau


"Aku 25 Ben, masih single, masih available lohh " kata ku genit, aku mau bercanda tapi sekalian serius juga, aku mau agar Benny tau aku pria yang rada sissy, aku pengin agar Benny tau sedikit demi sedikit, piece by piece, layer by layer bahwa aku adalah pria penyuka KONTOL, aku tau ini butuh proses, can't make it in one night, but i'm ready and willing sacrifice to do that...


Dia tertawa, menhisap rokoknya dalam - dalam lagi...dia menerima candaanku itu dengan santai, I FEEL SAVE.....

"Jadi masalahnya apa ? " tanyaku mengejar



Beda agama Bro ..aku kan prostestan, dia muslim Bro kayak loe" kata Benny berkeluh kesah, nada suaranya sedih.


OHHH jadi itu tohh masalahnya, pikirku..si racun itu seorang muslim, tapi siapa sih yang mampu menolak pria sejantan Benny, mau agama apa juga si pejantan ini si wanita pasti akan jatuh aja ke pelukannya yang hangat, siapa yang tidak mau tidur di pundaknya yang tegap itu ? jatuh ke dalam dadanya yang membukit gempal, membaui keringatnya yang tersimpan dalam keribunan rambut ketiaknya, aku mauuuuuuuuuuuuuuuu..........................

Tapi susah juga kalau memang mau serius, aku sadar bahwa banyak orang yang gagal membina hubungan apalagi sudah sampai ke dalam tahap hidup berumah tangga, beda agama selalu jadi pangkal keributan dan ujung-jungnya pisah, orang yang sudah menikah saja bisa cerai karena beda prinsip apalagi yang baru pacaran saja tahapnya ??



" Wah susah juga yahh kalo gitu Ben, agama itu prinsip banget sih soalnya " kataku mengompori, aku akan gagalkan semuanya, I BLEW UP THE CASE .



 "Makanya Bro..pusing kan ? " Kata Benny, masalah asmara dan wanita bisa meruntuhkan hati pria sekeras apapun, Benny yang jantan dan seliar ini saja bisa pusing dibuatnya.

"Mang kalau salah satu pindah agama nggak bisa ya Ben ? " kataku menyelidik, aku berharap jawabannya adalah TIDAK


Benny menari nafas dalam, diam sebentar..rokoknya habis sudah..tangannya meraih kotak marlboro ...satu batang lagi di keluarkan.


"Aku maunya dia ikut agama ku Bro, kalau aku yang pindah rasanya nggak mungkin " Benny menyelipan rokoknya di ujung bibirnya, zipponya dihidupkan lagi.


" kalau loe yang pindah gimana ? " kejarku.


"Wah nggak mungkin banget bro...bisa perang dunia ke delapan keluargaku di medan ntar " Benny lebay banget, tapi dari ucapannya aku bisa mengerti, bahwa dia tidak mungkin sekali pindah alirandari prinsip agama, memang setahuku kalau batak itu kuat sekali kekeluargaannya, prinsip di pegang teguh, maknya banyak pria batak yang keras dalam bertindak. Aku tidak tau sekeras apakah marga MARPAUNG..Benny Marpaung..wajah dan wataknya sebetulnya sudah bisa kubaca.

"aku anak pertama dari 4 bersaudara Bro..anak pertama harus jadi contoh adek-adek di medan....nggak mungkin aku pulang dan bawa kabar bahwa aku mau pindah agama ? " kata Benny panjang lebar, aku baru tau dia anak pertama, pelindung keluarga, penerus silsilah marga, pantaslah sikapnya sangat keras dan tegas, bawaanya memang liar tapi liar yang bisa memimpin pasukan, aku jadi mengeti sekarang.


"Terus si Reyna mau pindah ? " aku sok kenal sok dekat menyebut nama si PERE itu, aku berharap juga agar Benny tau aku serius mendengarkan masalahnya.

Benny diam, dia menggeleng " dia anak ulama Bro sebenarnya, Bapaknya aja bikin mesjid di daerah bintaro "

Anak ulama kok kelakuannya kayak begitu pikirku, mau aja di bawa ke kost an cowok dan di entott habis2an di kamar kost, huhhhh !!!..kalau aku pasti menolak kalau di begituin cowok kayak Benny...menolak kalau SATU KALI maksudnya, maunya satu malam banggggg...hahahahaha...pikirku ngeres.

" wahhh susah dong Ben kalo geto " ujarku pelan, tapi hatiku girang.....


"makanya Bro..pusing......aku udah telanjur sayang banget ama dia, beda ama yang sebelum-belumnya bro...cuma mau main-main aja, fun aja..kali ini aku beda, sayang dan cinta bangett ama dia, aku nggak pernah kayak gini sebelumnya Bro, suwerrr " Kata Benny mencoba meyakinkan ku


Kayaknya aku harus tanya ke Reyna si PERE itu nehhh, pake dukun apa sehhh dia ?? HEMMMPPPP sebel rasanya.

" Nggak bisa ke lain hati ya Ben ? " tanyaku pelan .


"Susah Bro, dah lebih setahun pacaran ama dia bro, dah cinta mati " Benny menghirup rokoknya

"Ama cewek yang lain aku masih bisa fun, tapi kalo yang satu ini fun nya beda Bro, udah main hati aku " Kata Benny lagi


Enak bener ya jadi si Reyna, bukan sekedar nafsu saja yang diumbar Benny tapi ada rasa sayang, rasa tak mau kehilangan, kata orang dah cocok banget ya susunya....seballl !!!!


" Jadi gimana duonggg Ben ? " kataku rada melambai " masak mau backstreet terus sehhh ? " ujarku lagi


"Makanya Bro ..jadi pusing nih kepala " Benny meyapu rambutnya, tangannya terangkat keatas, kuliat ceruk ketiaknya yang dibiarkan berbulu lebat itu, menggoda lagi malam ini. aku meringis.


" ya udah jalanin aja dulu Ben..sapa tau suatu saat akan ada perubahan ? siapa tau Bapaknya Reyna mengijinkan anaknya pindah keyakinan setelah liat keseriusanmu Ben ? hemm siapa tau lohhh " kataku genit, sedikt....i give him a HINT .


" Yahhh siapa tau ya Bro....dah malas cari-cari yang lain lagi euyyyy " Kata Benny masih terdengar logat bataknya tapi mencoba berbahasa sunda gaul. Geli aku mendengarnya.


"cari yang serius kan maksudnya yang nggak mau lagi ? " tanyaku menyelidik " yang fun-fun aja masih mau cari juga kan ? " ujarku dengan mata nakal mengajak Benny bercanda, dia pikir aku canda, tapi dalam hati aku seriuss banget pengin tau


Dia terbahak " akhhhh itu jaman dulu Bro..sekarang cukup satu aja " ujarnya geli

"Akhhh yang bener Bro..nggak percaya akhhh " kataku tertawa tapi menunggu jawaban Benny juga


" Kalo lagi jalan ama temen2 cowok sales mobil emang nggak ada matinya Bro...cewek mulu yang ada di kepala mereka " kata benny kemudian,

"Palagi kalo kita habis dapat sabetan gede, mobil kita di borong ama satu departemen, sekali beli diatas 20 unit..wahh pesta dehh sales2 mobil hahaha "


"Oya pesta cewek dong ? " tanyaku antusias

"Iyalah pastinya ....., cewek dan alkohol Bro..wahhh pusing dehh kalo dah begitu Bro.." Benny mengikik sendiri....dasar NAKAL !!!! .....itu Batang gila MEMEK Banget....


Benny lalu diam " makanya aku mau ama Reyna aja Bro, yang serius aja , mau sampe kapan kan begitu terus bro ? , cukup satu ajalah yang pasti , yang mau di ajak sehidup semati deh "


"ama cewek dugem mahh..asal ada duit baru mau di goyang kalo nggak ada duit kita dicuekin bro " kata Benny lagi



Ama aku nggak perlu duit lohh Ben, mau kok aku di goyang, kalau perlu aku deh yang keluar duit buat di goyang-goyang ama Benny, aku ngeress sendiri. 
 
 
 Kami diam membisu, udara Jakarta makin dingin, jam 10 an malam......lampu-lampu di gedung tinggi jakarta masih bersinar di beberapa bagian lantainya , megah terlihat, suasana sangat lengang terasa di lantai loteng kost an sederhana di jalan Gatot subroto di tengah hingar bingar Ibukota jakarta ini.


Benny terus menghisap rokoknya yang kedua malam itu.

" Loe gimana Rif ? dah punya cewek belum ? " tanya Benny serius.

Here we Go, aku dah yakin banget bahwa angin akan berbalik kearahku nanti , dari tadi pada saat pertama ngomongin cewek aku dah yakin banget bahwa pertanyaan balik ini akan menembak menyerangku suatu saat , aku meneguk ludah.
 
 "Aku ? " aku balik bertanya, gelisah ...." Kalo aku sih belum mikirin cewek Ben kayaknya, masih mikirin karir aja kali yeee " kataku sembari tertawa kaku


"Iya sih karir..tapi masak nggak ada fun-fun gitu Bro ? " Kejar Benny lagi


"Fun sih ada ....ya cari-cari yang murah meriah aja " kataku ngaco

Benny tertawa, aku yang kelimpungan.

"Kalo yang fun aja banyak sih bro, mau gue kenalin nggak ? " kata Benny nakal, nakal sekali matanya saat itu, mata lelaki !!


Aku tertawa "mang banyak kenal Ben ? "

"Ya lahhh ...aku kan cowok sales mobbil, yang begituan banyak tau Bro....bisa lah ku kenalin, ntar seterusnya gimana loe aja caranya ngedeketin tuh cewek, gimana ? " tanya Benny lagi


Ohhh Tuhan seandainya aku cowok NORMAL, STRAIGHT SEJATI seperti Benny ini alangkah indah nya malam ini, dapat channel cewek2 cantik yang mau diajak FUN GRATIS, pastilah nikmat, masalahnya aku nggak doyan cewek, nggak suka liat memek, nggak doyan masukin batangku ke lobang cewek, ternyata pusing juga menghadapi seorang straight kayak Benny 
 
 
 "Hemmm gitu ya Ben ?" ujarku menanggapi tawarannya

"Yup, kalo loe mau gue kasih nomornya Bro ....loe kan cakep, putih gitu...pasti banyak cewek yang mau " Benny meraih tas ranselnya, membukanya, mencari sesuatu.

Aku diam saja, tak bergeming, tak antusias.

Benny mengaduk isi tasnya, dan kemudian mengeluarkan hape yang ternyata tersimpan dalam tas ranselnya.

Aku merasa bodoh sekali rasanya, bodoh sekaligus sebal....gimana tidak merasa BODOH seandainya aku normal seharusnya aku sangat happy sekarang bakal di kasih nomor cewek yang bisa diajak esek-esek secara gratis, dan aku merasa SEBAL karena rasanya rencana yang kususun serta plot yang sudah kujalankan kok malah GAGAL, Benny bukannya mulai tau bahwa aku ini cowok berperangai HALUS seperti yang sudah kurencanakan dan kuinginkan ehhh malah dia mau ngasih nomor cewek-cewek GATEL yang nggak jelas ke aku, dikiranya aku temen straight yang haus cewek juga kayak dia.


BUTA apa sih Benny ?? APA nggak liat betapa KENES nya cowok yang berada tepat di depan dia ? apa aku harus bersikap lebih BANCI Lagi ??? ihhhhhh penasaran aku jadinya.

Dia menekan-nekan tombol hapenya, mencari nomor-nomor CEWEK nggak jelas


"Lesby kaleee guehh mau diajak main ama cewek gituan ??!! huhhh !!! " geramku dalam hati.

Aku harus bertindak kayaknya.


Aku harus bertindak lebih genit lagi, genit ala2 banci alayyy ? ya nggak mungkin banget, gimana caranya ? kalau Denny temanku yang satu itu yang emang udah banci sejak lahir (ini istilah yang digunakan Denny untuk menggambarkan dirinya sendiri) ngondek dan kenes bukanlah akting, bawaan sehari-hari dia emang begitu.


Tapi bagi aku ? aku masih jaim, masih ada rasa malu, ngondek atau kenes suka sekali kali muncul tapi itupun kadang tidak kusadari, kali ini sifat itu harus kumunculkan secara sadar di kepalaku, ibarat sulap maka binatang kelinci langsung muncul dari dalam topi, ibarat kepribadian maka aku harus memunculkan kepribadian ganda ku, kepribadian yang ngondeknya, kenesnya harus muncul malam ini.


Ahhhh WHAT THE HECK ??!!!


" ihh makasih dehh Ben....mau ngasih nomor siapa sehh ? " kataku rada alayyy, tapi Benny terus sibuk menekan mencari nomor di handphone nya.


"Nihh Bro simpen, nomornya 0812 bla bla bla " Benny menyebutkan serentetan nomor simpati ke arahku.

"Makasih Ben..iya aku simpen..Nomor Benny aja aku nggak ada lohhh " kataku rada manja, aku nekat.

Aku bohong aku sudah menyimpan nomor dia dari brosur yang di kasih ke Denny oleh Benny di malam pameran jum'at lalu itu sebenarnya.


"Lohh Bro belum ada nomorku ? iya juga ya kita belum tukeran nomor.." kata Benny sendiri heran.

Kami tukeran nomor, nomor dia pura2 kusimpan, padahal sudah ada dalam daftar phone book ku.

" Namanya Santy Bro, mantapppp ...boobs nya gede, bikin eloe ketagihan bakal " Benny berpromosi. Aku ternganga.


"mang kamu dah pernah ama dia ? " kataku pengin tau.

"Hehehehe..sorry Bro bukan berarti barang bekas gue lah ya..tapi iya gue pernah ama dia dua kali Bro....asliii mantapp...dia cuma mau fun aja, bukan cewek bayaran, loe coba aja Bro " Benny terus berpromosi.

"dua kali ? hebat dong tuh cewek sampe loe dua kali balik " kataku penasaran.


"hahahaha..sekali ketemu sih ya nggak main sekali sih Bro, dua tiga kali..hahahaha..ketemu yang kedua juga begitu..jadi kalo di hitung berapa kali tuh Bro ? 6 kali ya ? hahahaha" benny tertawa bandel.


Gila !! brutal banget nih Benny, dalam semalam bisa ngentotin cewek sampe 3 kali, tuh kontol emang stamina kuda ....ceweknya pasti buass dan binal banget juga.


"tapi pas dia nelpon lagi gue nggak angkat Bro...dah bosan ..hahaha..masih sering dia nelpon ke hape gue tapi aku cuekin, habis ama cewek yang begitu nggak ada matinya sih kalo mau diturutin " Papar Benny lagi.

Aku manggut-manggut, benar dugaanku, ketemu cowok seperti Benny ini memang susah, tak banyak yang bertubuh seindah Benny, dengan tinggi sekitar 177 cm dan body atletis secara alami dengan kulit coklat rada hitam , tubuh tegap berisi, dengan dada menggumpal sekal di hiasi bulu-bulu nan seksi wanita mana yang tidak menjadi posesif dibuatnya ? siapa coba yang nggak mau di peluk Benny, di rengkuh hangat dalam pelukan penuh keringat sembari di setubuhi oleh pejantan ini ? cewek perawan pun rasanya juga bakal pasrah kalau selaput pertamanya pecah oleh Benny.
 
 
 "wah tuhh cewek ketagihan ama Loe Ben kaleee , buktinya dia masih nelponin loe lagi ....hemmm karena apa ya dia ketagihan ? " kataku mengerling nakal, i don't care anymore, i have to show it slightly.


"Hahahahaha...mungkin kali ya...hahaha..bisa aja loe bro...tapi tuh cewek emang buass bro, dia kerja di insurance company, kabarnya sih dia di simpen om-om pejabat gitu, makanya dia nggak puas karena pejabatnya dah tua, dia mau duitnya aja, untuk urusan ranjang dia cari yang pejantan-pejantan kayak kita hahaha" Benny tanpa sadar berpromosi diri sendiri, tapi aku suka, lelaki jarang secara terang-terangan membicarakan urusan seks pribadi, dia mulai terjebak dalam permainanku.

Aku harus terus MAJU !!! 
 
 tapi kan kalau mau jadi pejantan tongkrongan kan harus gede Ben " ujarku nakal sedikit rada centil " kamu pasti GEDE lah barangnya hehehehe" pungkasku lagi


Benny tertawa, tapi kini tidak terbahak, membicarakan hal yang tabu mulai membuat dia rada sungkan, membicarakan tentang ukuran barang ke sesama lelaki sepertinya bikin pria risih , tapi aku menunggu jawaban dia.


"Akhh kalo soal itu mahh bro tergantung cara kita menggunakannya saja lah..mau kecil mau gede asal tau cara pake nya cewek bakal puas juga kok " Benny menjawab sembari senyum-senyum, satu batang lagi dia nyalakan..aku gembira, obrolan belum akan berakhir.


Hemm cara pakai ? Benny pasti pengguna yang handal, kontol hitamnya pasti digunakan secara FULL, semua gigi dipasang semua mesin bekerja, sehingga gerakan keluar masuk kontol berjalan cepat dan lancar, aku ngeress sendiri jadinya.


"Mang loe belum pernah ama cewek Bro ? " Benny bertanya rada heran , pertanyaanya tidak tendensius, normal saja tone suaranya, wajar jika lelaki bertanya ke seorang teman tentang hal itu, tapi aku rada gelagapan....


"Hehehe lom sehh Ben...gimana ya ? " aku mati lidahku kelu tapi aku terus nyerocos saja " dari dulu nyoba tapi nggak bisa ....kayak mati rasa gitu " aku ngaco, aku sembarang jawab, jawaban amburadul, tapi aku pasrah sajalah, kepalang tanggung.


" Mati rasa ? mati rasa gimana Bro ? ....mang loe pernah di kecewain cewek ato gimana ? " Benny mengangkat pundaknya dari tembok loteng, tubuh besarnya yang gempal kini rada maju, dia antusias mau tau masalahku, MATI AKU !!!!!
 
 
 
 


















 









 








No comments:

Post a Comment